MANADO, KOMPAS.com - Sebanyak 412 warga masih mengungsi setelah banjir bandang yang melanda tiga desa di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Ratusan warga ini diungsikan di tempat-tempat pengungsian yang sudah disediakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe.
Para pengungsi itu berasal dari Desa Sesiwung, Lebo, Belengan, Barangkalang, Tamako, dan Hiung.
"Bantuan bagi korban banjir sementara dan tetap disalurkan," ujar Kepala BPBD Sangihe Rivo Pudihang dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (8/1/2020).
Baca juga: Helikopter Kepala BNPB yang Gagal Terbang di Sangihe Sempat Menyeret Kendaraan yang Terparkir
Rivo menambahkan, banjir bandang di Sangihe juga menyebabkan 56 rumah rusak berat, delapan rumah rusak sedang, dan 12 rumah rusak ringan.
Banjir bandang menerjang Kabupaten Kepulauan Sangihe pada Jumat (3/1/2020). Ada tiga orang meninggal dunia akibat bencana ini.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo telah berkunjung ke Sangihe untuk melihat dampak banjir bandang.
Doni Monardo ke Sangihe membawa bantuan sebesar Rp500 juta untuk penanggulangan bencana.
Baca juga: Banjir Bandang di Sangihe, Tiga Tewas dan Tiga Desa Porak Poranda
Menurutnya, Presiden Jokowi pertama kali menyebut tentang Sangihe, dibanding daerah lain di Indonesia yang mengalami bencana.
“Ketika saya bertemu pak presiden, justru Kabupaten Sangihe yang lebih dulu beliau tanya ketimbang Jakarta dan Bogor atau daerah lainnya,” ungkap Doni di Sangihe.
"Perhatian Pak Presiden kata dia soal Sangihe, juga sekaligus warning agar saya segera berkunjung ke sini," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.