Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekas Pabrik Gula Peninggalan Kolonial di Banyumas Diubah Jadi Pabrik Garmen

Kompas.com - 08/01/2020, 11:23 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Setelah terbengkalai selama puluhan tahun, bangunan bekas Pabrik Gula Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kini dimanfaatkan untuk pabrik garmen oleh PT Sansan Saudaratex Jaya.

Hamparan ilalang di halaman pabrik yang luas kini berubah menjadi padang rumput hijau.

Tembok kusam tak terawat, telah menjadi putih bersih. Demikian juga dengan atap yang penuh karat, kini tampak rapi.

Sedangkan area dalam pabrik yang sebelumnya jarang terjamah, kini telah tertata rapi. Mesin jahit berderet, memanjang dari utara ke selatan.

Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, lokasi tersebut digunakan untuk pabrik garmen, karena sulit mencari tempat yang representatif.

Baca juga: Rest Area Brebes, dari Pabrik Gula hingga Spot Instagrammable

Bangunan milik swasta tersebut kemudian direnovasi hingga bisa difungsikan untuk pabrik.

"Membujuknya (investor) empat tahun untuk  ke sini. Kalau beli tanah mahal, saya cari-cari, saya minta tolong (pemilik bangunan) untuk perbaiki ini," kata Husein saat meninjau pabrik garmen, Selasa (7/1/2020).

Husein mengatakan, renovasi bangunan eks pabrik gula itu juga sempat menemui kendala.

Pasalnya cerobong asap berukuran besar yang berada di atap bangunan telah ditetapkan sebagai benda cagar budaya.

"Menaranya, ada masalah dengan menara dan sebagainya. Menaranya saja yang cagar budaya, bangunanya tidak masalah dimanfaatkan untuk apa saja," ujar Husein.

Baca juga: Megahnya Rest Area KM 260B, Menelusuri Jejak Sejarah Pabrik Gula

Menurut Husein, pabrik yang baru beroperasi sekitar empat bulan terakhir itu sebagai embrio pabrik garmen.

Ke depan, diharapkan akan berdatangan investor serupa untuk mengatasi permasalahan pengangguran di Kota Kripik ini.

"Kendala (mendatangkan investor), tanah mahal, mereka beranggapan orang Banyumas priyayi, tidak mau kerja di pabrik, lambat, senangnya jadi pelayan toko. Tapi saya buktikan tidak, mereka bisa bekerja," kata Husein.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com