KOMPAS.com - Bencana alam banjir dan longsor melanda beberapa wilayah di Tanah Air sejak sebulan terakhir.
Bahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 12 daerah di Tanah Air yang tetapkan status tanggap darurat antara lain Bekasi, Indramayu, Bogor, Serang, dan Tangerang.
Di tengah-tengah bencana terselip kisah penyelamatan warga dan korban yang bertahan saat bencana melanda.
Seperti di Bogor, seorang ibu rumah tangga harus mengungsi setelah kampungnya diterjang banjir. Dengan menggendong bayi 10 bulan, ia melalui jalan terjal dan perbukitan untuk menyelamatkan diri.
Sementara di Bekasi, sepasang suami dan istri yang sedang hamil berenang menerjang banjir yang merendam rumah kontrakannya.
Mereka bertahan enam jam di pucuk pohon ceri yang sejajar dengan dengan atap rumah sampai tim SA R datang mengevakuasi.
Berikut 7 kisah penyelamatan saat bencana alam di beeberapa wilayah di Tanah Air.
Ia dan para korban bencana banjir lainnya berjalan sambil kehujanan melewati jalan berlumpur dan perbukitan untuk menyelamatkan diri.
"Kebetulan saya bawa bayi 10 bulan dan harus ditutupi pakai selimut," katanya Neneng.
Neneng dan para pengungsi juga mengangkut barang bawaan yang masih bisa diselamatkan.
"Ya Allah, kita (keluarga) mutar cari jalan (perbukitan) sambil hujan-hujanan, lewatin kuburan, kebon, pokoknya saya terobosin biar ada jalan," ungkap Neneng.
Banjir bandang di awal tahun 2020 menerjang 10 desa di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sepuluh desa yang terdampak yakni Desa Cisarua, Cileuksa, Desa Kiarasari, Kiarapandak, Harakat Jaya, Pasir Madang, Jayarahara, Sukamulih, Sipayung dan Desa Urug.
Baca juga: Cerita Ibu Gendong Bayi, Lewati Bukit dan Cari Jalan Keluar dari Lokasi Bencana Banjir di Bogor