Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Lamong Kembali Meluap, Berharap Normalisasi Segera Dilakukan

Kompas.com - 08/01/2020, 06:06 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Kali Lamong kembali meluap menyebabkan beberapa desa yang berada di Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, serta Cerme di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terendam air, Selasa (7/1/2020).

Banjir dengan ketinggian bervariasi hingga 60 sentimeter, merendam sawah, akses jalan desa maupun jalan raya, sekolah, hingga perumahan warga di tiga kecamatan tersebut.

Ini merupakan persoalan yang terus berulang setiap musim penghujan tiba.

Bahkan, medio 2020, yang baru berjalan sepekan, tiga kecamatan tersebut sudah dua kali merasakan rendaman air dari luapan Kali Lamong, dengan sebelumnya terjadi saat momen pergantian tahun kemarin, meski dengan ketinggian air lebih rendah dari saat ini.

Baca juga: Soal Meluapnya Kali Lamong, Wagub Emil Dardak Ingin Pemetaan Tanggul yang Matang

"Setiap musim hujan pasti banjir, sudah biasa seperti ini setiap tahun, akibat Kali Lamong meluap. Tahun ini bahkan sudah dua kali, saat tahun baru kemarin dan sekarang," ujar Yono, salah seorang warga Desa Munggugianti saat ditemui Kompas.com, Selasa (7/1/2020).

Lantaran sudah setiap tahun dirasakan, warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai, lanjut Yono, sudah terbiasa dengan fenomena banjir akibat luapan air Kali Lamong.

Meski mereka tetap berharap, situasi bencana yang mereka alami dapat berubah suatu saat nanti.

Salah satu Wakil Pimpinan DPRD Gresik Asluchul Alif, saat ditemui dalam acara penyaluran bantuan kepada warga terdampak juga berharap, ada korelasi berkesinambungan antara pemangku kebijakan yang ada di daerah, provinsi maupun pusat, dalam menuntaskan permasalahan Kali Lamong.

"Kami 50 orang yang ada di DPRD, tidak hanya Partai Gerindra, sangat menginginkan (permasalahan) Kali Lamong ini segera tuntas. Tadi siang saya juga sempat bertemu dengan beberapa kepala desa, karena ada rapat membahas penyelesaian Kali Lamong, itu saya beri acuan betul," kata Alif.

Ia berharap, para Kepala Desa yang memimpin di sepanjang aliran Kali Lamong yang terbiasa melihat warga desanya kebanjiran untuk kompak, bersatu menyuarakan agar Kali Lamong dapat segera dinormalisasi.

"Mereka (pada kepala desa) saya suruh nyentangi, apa yang seharusnya diselesaikan oleh Pemda Gresik, mana yang harus diselesaikan Jawa Timur (Provinsi), dan mana yang harus diselesaikan oleh BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) atau Nasional," ucap dia.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Pimpinan DPC Partai Gerindra Gresik ini, keinginan untuk melakukan normalisasi dengan harapan mencegah air Kali Lamong meluap itu sebenarnya sudah ada sejak lama.

Namun, selama ini, kerap terjadi tumpang tindih antar pemangku kebijakan saat mereka hendak bergerak.

"Karena kemarin saat saya ketemu dengan anggota DPR RI, Pak Khilmi, itu sebenarnya (Kementerian) PUPR ada dana Rp 1,8 triliun. Tapi, kalau sejak awal, ini tidak dikawal surat-menyuratnya, berapapun (dana) yang dialokasikan tidak akan terserap," ujar dia.

Alif lantas mencontohkan saat masa periode anggota DPRD sebelumnya (2014-2019), terdapat anggaran sebesar Rp 40 miliar yang diperuntukkan untuk menangani permasalahan seputar Kali Lamong, namun gagal digunakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com