Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nelayan di Palopo yang Berulang Kali Selamatkan Paus Terdampar

Kompas.com - 07/01/2020, 18:36 WIB
Amran Amir,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com-Video nelayan di Kelurahan Songka, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, yang sedang menyelamatkan paus terdampar, beredar di media sosial.

Ikbal, nelayan yang ada dalam video singkat itu, mengatakan tayangan berdurasi 30 detik itu direkam pada Senin (6/1/2020).

Proses penyelamatan paus yang terdampar, disebut Ikbal, tidak mudah.

Selain harus hati-hati karena paus terdampar mengalami luka, mamalia laut itu juga beberapa kali kembali ke pantai setelah didorong ke laut.

Baca juga: Paus Terdampar di Cilacap, Mengapa Fenomena Ini Bisa Terjadi?

Ikbal dan nelayan lain di Songka sampai tiga kali mendorong paus terdampar itu kembali ke perairan yang lebih dalam.

“Pertama ditemukan jam 08.00 WITA pagi, baru kami tarik ke laut, tapi sekitar pukul 15.00 WITA sore kami dapat lagi di muara Songka. Terakhir ketiga kalinya sudah kami bawa ke muara Salu Karo dan tidak muncul lagi,” kata Ikbal saat dikonfirmasi di Pantai Songka, Selasa (07/01/2020).

Paus sepanjang 5 meter itu, kata Ikbal, pertama kali terlihat saat nelayan menepi ke pantai untuk memperbaiki kapalnya.

Hewan yang oleh nelayan setempat disebut lumba palu, ternyata jinak saat didekati. Karena paus itu tidak melawan, Ikbal dan dua nelayan lainnya coba membawanya kembali ke laut.

“Kami kasihan dengan kondisi kehidupan ikan (paus) itu, jadi kami kembalikan ke habitatnya, lagian ikan-ikan itu adalah yang dilindungi, dalam beberapa bulan ini sudah dua kali ikan besar masuk yang pertama lumba-lumba dan yang kedua ini paus,” ujar Ikbal.

Baca juga: Pemulung Ini Temukan Bongkahan Batu Diduga Muntahan Paus Senilai Rp 9,1 Miliar

Kepala Dinas Perikanan Kota Palopo, Nur Lely Kaso Noor mengatakan setelah diidentifikasi, dipastikan paus yang terdampar berjenis fin whale atau paus kepala kotak (Physeter catodon). 

Hewan yang habitatnya di perairan dalam, diduga terdampar di Teluk Bone karena cuaca buruk.

“Jadi kemungkinan besar karena ada kondisi luka, sehingga ikannya mencari tempat dan terdorong oleh arus masuk ke pesisir, apalagi cuaca dalam beberapa hari ini sangat ekstrem yakni angin kencang dan ombak besar,” jelas Nur Lely.

Nur Lely mengimbau kepada masyarakat terutama nelayan jika menemukan ikan yang dilindugi agar dikembalikan ke habitatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com