“Sudah beberapa tahun terakhir ini abrasi terjadi. Kita sudah berkali-kali demo, tapi pihak pengembang CPI dan Pemerintah Provinsi Sulsel enggan menanggapi keluhan warga Galesong. Ya, untuk mencegah ombak menyapu rumah kami, terpaksa kami kumpulkan karung dan diisi batu dan pasir untuk menjadi tanggul sementara,” ungkapnya.
Baca juga: Atasi Abrasi, Monumen Perdamaian akan Dipasang Infrastruktur Permanen
Warga lainnya, Tajannang mengatakan, abrasi sudah terjadi sekitar empat tahun.
“Kalau abrasi ini terjadi sudah ada sekitar empat tahunan, setelah penyedotan pasir di tengah laut. Sudah ada puluhan rumah warga yang hilang terkena abrasi, ada tiga TPU yang juga tersapu abrasi," ujar Tajannang.
"Di tiga TPU di pesisir Pantai Galesong, sudah puluhan kuburan yang hilang. Bahkan, ada beberapa makam yang terlihat kain kafannya dan tulang belulang berserakan,” ujarnya menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.