Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh, Air Sumur Warga di Musi Banyuasin Ditemukan Mendidih

Kompas.com - 06/01/2020, 23:31 WIB
Aji YK Putra,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MUSI BANYUASIN, KOMPAS.com - Warga di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Lawang Wetan, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dihebohkan dengan penemuan air sumur dalam kondisi mendidih.

Fenomena tak wajar itu langsung membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Musi Banyuasin datang ke lokasi untuk mengecek kondisi air tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Musi Banyuasin Andi Wijaya Busro mengatakan, mereka saat ini telah mengambil sampel air di sumur yang mendidih itu untuk dilakukan pengecekan.

Baca juga: Atasi Harga Sawit Anjlok, Musi Banyuasin Bangun Pabrik Pengolahan

Dari hasil pengecekan tersebut, nantinya akan diketahui penyebab air dapat mendidih di sumur milik warga.

"Kita nanti bisa mengetahui dari hasil pengecekan sampel air. Apakah ada kandungan gas atau tidak. Atau itu hanya tekanan mata air yang ada di sana," kata Andi, Senin (6/1/2020).

Andi menjelaskan, fenomena air mendidih itu bisa disebabkan dampak dari kemarau panjang yang sebelumnya melanda wilayah Sumatera Selatan.

"Kemudian saat hujan, air mulai masuk dan keluar dari rongga sumur warga, bisa seperti itu. Tapi kita akan uji dulu kualitas air sumur disini," ujarnya.

Baca juga: Balita di Ponorogo Tersiram di Air Mendidih Viral di Media Sosial

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Musi Banyuasin, Indita Punama mengimbau, warga tidak menggunakan air di dalam sumur yang terlihat mendidih selama belum ada kajian khusus.

Menurut dia, air tersebut tidak dalam kondisi panas. Melainkan hanya mengeluarkan gelembung dari dasar sumur.

"Air sumur tidak panas dan tidak berbau, tetapi kita tetap meminta masyarakat untuk tidak mempergunakannya serta beraktivitas didekat sumur sampai Dinas Lingkungan Hidup mengeluarkan hasil uji sampel air," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com