Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomen Sinkhole di Gunungkidul, Ini Kata Pakar dari UGM

Kompas.com - 06/01/2020, 21:00 WIB
Wijaya Kusuma,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Lahan pertanian di Dusun Karangawen, Desa Karangawen Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul tiba-tiba berlubang.

Peristiwa munculnya lubang tanah atau sinkhole ini terjadi saat hujan deras.

Ketua Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB) UGM, Prof Suratman mengatakan, peristiwa tanah berlubang seperti di lahan pertanian di Dusun Karangawen bukan lah yang pertama di Gunungkidul.

Kejadian serupa sudah beberapa kali terjadi di wilayah Gunungkidul.

"Pertama dari faktor batuan gamping itu kan punya fragmen-fragmen ya, pecah-pecah itu. Kalau ada air, jadi tempat untuk larut ke bawah," ujar Suratman, Senin (6/1/2020).

Baca juga: Fenomena Sinkhole yang Kerap Terjadi di Gunungkidul

Suratman menyampaikan, lokasi lahan pertanian tersebut sebenarnya dari fragmen-fragmen yang berkumpul. Fragmen-fragmen itu tertutup tanah yang tebal.

Sehingga ketika terjadi hujan deras dan terdapat air yang mengenang, membuat struktur tanah menjadi lembek. Akibatnya tanah menjadi turun.

"Nah, waktu turun itu akan terjadi semacam diamater yang ambles, namanya sinkhole, terjadinya lubang," tegasnya.

Selain faktor batuan gamping, Suratman menduga di sekitar lokasi sinkhole terdapat aliran sungai bawah tanah.

Namun, dimana lokasi aliran sungai bawah tanah tersebut dirinya tidak bisa memastikan.

Sebab, butuh penelusuran lebih mendalam untuk bisa memastikan apakah jaraknya dekat atau jauh dengan sinkhole.

Warga bisa mengenali fenomena ini pada waktu hujan pertama.

Waktu hujan pertama, dilihat apakah ada yang menggenang terus kering atau menggenang agak lama.

"Kalau mengenang agak lama berarti tahan, tapi kalau menggenang langsung kering, hujan lagi menggenang kering, terus dia ambles, nah ini gejala. Penduduk yang memiliki lahan harus tahu ini," ujar dia.

Suratman mengungkapkan, ada dua tindakan yang bisa dilakukan menyikapi lubang tersebut.

Pertama, lubang bisa ditutup dengan semen. Bisa juga ditutup plastik dan ditimbun kembali dengan tanah.

Sebab, jika hanya langsung dengan tanah, potensi kembali berlubang masih ada karena bagian bawah sudah rapuh.

Baca juga: Viral Video Sinkhole Sungai di Sleman, Ini Penjelasan Dinas PU

Kedua, lubang tersebut dibiarkan tumbuh secara alami.

"Suatu ketika besok kalau fenomenanya bagus bisa menjadi obyek wisata. Kan dulu luweng-luweng begitu, terus sekarang jadi atraktif gua," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, lahan pertanian warga di Dusun Karangawen, Desa Karangawen, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, tiba-tiba berlubang.

Lubang tanah atau sinkhole muncul saat hujan deras mengguyur wilayah Girisubo Jumat (3/1/2020). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com