SEMARANG.KOMPAS.com- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani Semarang memperkirakan terjadi peningkatan curah hujan disertai angin kencang dan petir di di Jawa Tengah selama beberapa hari ke depan.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo mengatakan hal ini dipicu adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO).
"MJO ini memperkuat Angin Monsun Asia ketika berkonfluens (pola pertemuan angin lapisan atas) dengan angin dari daerah selatan. Pola ini terbentuk memanjang di sekitar Pulau Jawa dan membentuk pola siklonik (pusat tekanan rendah) di sekitar Benua Australia," jelas Yoga di Semarang, Senin (06/01/2020).
Yoga melanjutkan, pada daerah konvergensi tersebut sangat mudah tumbuh awan yang dapat menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, kadang disertai petir dan angin kencang.
Baca juga: BMKG: Waspadai Peningkatan Curah Hujan di Jawa Tengah hingga 9 Januari 2020
Dari dinamika atmosfer yang tengah berlangsung tersebut, BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah.
"Maka kewaspadaan bersama tetap perlu dipertahankan, akan potensi terjadinya bencana hidrometeorologis lainnya berupa banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor," kata Yoga.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Pemkot Surakarta Bentuk Posko Siaga Bencana
Daerah-daerah yang berpotensi menerima curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada periode 7 hingga 9 Januari 2020 antara lain
07 Januari 2020
Brebes bagian selatan (Bumi Ayu dan Sekitarnya), Tegal bagian selatan (Guci, Slawi, Moga), Pemalang bagian selatan, Pekalongan bagian selatan (Kajen), Batang bagian selatan, Kendal bagian selatan, Cilacap Bagian Utara (Majenang) , Banyumas/Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Kota Semarang, Kab. Semarang, Salatiga, Boyolali, Grobogan, Blora, Sragen.