Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kebakaran Pabrik Lilin di Semarang, Terdengar Suara Ledakan hingga 7 Kendaraan Hangus

Kompas.com - 06/01/2020, 16:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Suara ledakan terdengar saat pabrik lilin di Jalan Jenderal Sudirman 279, Gisikdrono, Semarang Barat, Jawa Tengah, terbakar pada hari Minggu (5/12/2020) sekitar pukul 01.35 WIB dini hari.

“Saya mendengar ledakan beberapa kali saat terjadi kebakaran,” ujar Budi, warga Karangayu, seperti dilansir dari Tribunnews.

Sementara itu, untuk menjinakkan si jago merah, petugas mengerahkan 15 mobil pemadam kebakaran. Setelah berjam-jam, petugas akhirnya api berhasil dipadamkan sekitar pukul 09.00 WIB. 

"Lilin sampai meluber ke jalan dan masih panas. Baru bisa kita padamkan pukul 09.00 WIB," ujar Trijoto, Kepala Bidang Operasional dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Minggu (5/1/2020). 

Sementara itu, aparat kepolisian hingga saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kebakaran. 

Seperti diketahui, dalam kebakaran tersebut, empat unit mobil dan tiga motor yang diparkir di dalam lokasi pabrik turut hangus terbakar. 

Petugas kesulitan mencari air 

Foto 3 -Pabrik tempat poduksi lilin di Jalan Jendral Sudirman No.279 Gisikdrono, Semarang Barat terbakar pada Minggu (05/01/2020) dini hari.KOMPAS.com/istimewa Foto 3 -Pabrik tempat poduksi lilin di Jalan Jendral Sudirman No.279 Gisikdrono, Semarang Barat terbakar pada Minggu (05/01/2020) dini hari.

Proses pemadaman berlangsung cukup lama sebab petugas mengaku kesulitan mendapatkan sumber air di sekitar lokasi. Akhirnya, petugas mengambil air dari Banjir Kanal Barat. Air terus dikirim.

"Kalau pingin cepat harusnya kita sudah pakai alat sistem busa udara terkompresi (CAFS). Tapi kita memang belum punya," kata Trijoto.

Trijoto menambahkan, api sulit dipadamkan karena disebabkan banyaknya bahan yang mudah terbakar.

"Itu semua unit kita turunkan semua karena api sangat besar. Awalnya api diduga muncul dari gudang lilin bukan dari pabrik produksinya. Karena tidak ada aktivitas produksi. Api cepat membesar karena banyak lilin yang terbakar ada kardus, kayu, dan bahan bakar LPG," jelasnya kepada Kompas.com

Baca juga: Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Sementara itu, Isbahuddin, salah satu karyawan pabrik menceritakan, sebanyak 15 karyawan segera berlarian keluar gudang saat terjadi kebakaran. 

“Saat saya dibangunkan teman-teman, api sudah besar dan ada di mana-mana,” ujar Isbahudin, seperti dilansir dari Tribunnews

Isbahuddin pun menjelaskan, dirniya tidak mengatahui sumber api yang melalap setidaknya dua bangunan di gudang tersebut. 

“Saya sudah tidak berpikir apa-apa lagi, bahkan api muncul dari mana saya juga tidak tahu,” tambahnya.

Dari pengakuan, Isbahuddin, tidak ada karyawan yang mengalami luka dalam peristiwa tersebut.

Sementara itu, hingga saat ini, penyebab dan kronologi kebakaran masih diselidiki jajaran Polsek Semarang Barat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com