Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Musim Tanam, Petani Keluhkan Kelangkaan Pupuk Subsidi di Aceh

Kompas.com - 06/01/2020, 10:37 WIB
Masriadi ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Memasuki musim tanam tahun ini, sejumlah petani di Kabupaten Aceh Utara mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi.

Pasalnya, pedagang tidak menyediakan pupuk bersubsidi jenis urea sejak sepekan terakhir. Sehingga, petani kesulitan untuk memberi pupuk pada tanaman padi.

Salah seorang petani di Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Jamaluddin, Minggu (5/2/2020) menyebutkan kelangkaan pupuk itu dikhawatirkan berdampak pada kualitas hasil panen.

Baca juga: Sering Terlambat Salurkan Pupuk Subsidi, Mentan Pecat Distributor

 

Jika dalam satu hektar hasil panen mencapai tujuh ton, bisa jadi hanya empat ton, disebabkan kekurangan pupuk bersubsidi.

“Untuk beli yang non subsidi itu mahal bisa Rp 260.000 per 50 sak,” katanya.

Bagi petani miskin, sambung Jamaluddin, harga itu sangat mahal dan memberatkan. Sehingga pupuk bersubsidi menjadi kebutuhan utama petani.

Baca juga: Salah Beri Data Luas Lahan, Jatah Pupuk Subsidi Sumut Dikurangi Kementan

Kuota pupuk subsidi berkurang

Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM) Aceh Utara, Husni Achmad Zaki, menyebutkan kuota produksi pupuk bersubsidi berkurang.

“Produksi pupuk bersubsidi untuk Aceh sebanyak 55.900 ton tahun 2019. Berkurang dari tahun 2018 sebanyak 80.687 ton,” ujarnya.

Pengurangan pupuk bersubsidi itu sesuai data yang diberikan pemerintah pusat lewat Kementerian Pertanian RI.

“PIM itu hanya menyiapkan pupuk bersubsidi sesuai pesanan pemerintah. Dana yang tersedia hanya dengan jumlah itu," katanya.

Baca juga: Petani Keluhkan Pembatasan Pupuk Subsidi dengan Kartu Tani 

Pupuk nonsubsidi kemasan kecil

"Ada opsi lain, daerah bisa alokasikan pupuk bersubsidi dengan uang daerah. Ini bisa membantu ketersediaan pupuk bersubsidi.” 

Dia menyebutkan, opsi lain, PIM menyediakan pupuk non subsidi dengan kemasan kecil. Sehingga terjangkau bagi petani.

“Misalnya kita sudah sediakan pupuk non subsidi kemasan lima kilogram," katanya. 

"Harapan kita itu bisa terjangkau dengan petani. Karena kalau beli yang satu sak per 50 kilogram kan terasa mahal,” pungkasnya.

Baca juga: Polisi Jember Bongkar Penyelewengan 16 Ton Pupuk Subsidi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com