LEBAK, KOMPAS.com - Warga satu desa di Kabupaten Lebak, Banten sempat terjebak 24 jam di kediaman mereka setelah banjir bandang menerjang rumah mereka di Kampung Cigobang, Kecamatan Lebakgedong, Rabu (1/1/2020).
Akses keluar dari kampung tersebut juga putus. Jalanan longsor dan tertimbun tanah, sementara air sungai juga meluap.
"Kami memilih bertahan di rumah yang tertimbun longsor hingga bantuan datang besok paginya," kata Sartikah kepada Kompas.com di Posko Pengungsian Kecamatan Lebakgedong, Minggu (5/1/2020).
Baca juga: [UPDATE] BNPB: 60 Orang Meninggal Akibat Banjir Jabodetabek dan Lebak
Sartikah menuturkan, banjir dan longsor terjadi pada Rabu sejak pukul 04.00 WIB.
Bencana tersebut diawali dengan meluapnya Sungai Cisanasag dan diikuti suara gemuruh longsoran gunung Pasir Tenjo.
"Ada satu keluarga yang meninggal karena tertimbun, yang lain banyak yang sudah mengungsi duluan saat air meluap," kata dia.
Sartikah bersama warga yang lain tidak bisa mengungsi lantaran jalan sudah terputus.
Tidak ada akses keluar kampung, kecuali menunggu hingga sungai mulai surut, dan itu baru terjadi besok paginya.
Selama bertahan di kediamannya, dia dan warga lain begitu ketakutan.
Sepanjang siang hujan terus menerus turun, sementara malam hari gelap gulita, tidak ada listrik dan sinyal telepon.