Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Investasi Bodong Beromzet Rp750 Miliar | 600 Prajurit TNI Siaga Amankan Natuna

Kompas.com - 05/01/2020, 06:50 WIB
Pythag Kurniati

Penulis

KOMPAS.com- Ditreskrimsus Polda Jawa Timur mengungkap kasus investasi ilegal berbasis android bernama MeMiles.

Kasus ini dilakukan oleh korporasi yang memanfaatkan kebijakan pemerintah terkait iklim investasi masyarakat kelas bawah hingga menengah.

Sementara di Natuna, Kepulauan Riau, 600 prajurit TNI mengikuti apel pasukan intensitas operasi rutin TNI. Apel digelar menindaklanjuti masuknya kapal-kapal asing ke wilayah perairan Natuna.

Berikut lima berita populer nusantara yang mendapatkan perhatian dari pembaca:

Baca juga: Kegerahan Susi Soal Natuna: Bedakan Pencurian Ikan dengan Investasi!

1. Investasi bodong beromzet Rp 750 miliar

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan saat merilis kasus investasi bodong MeMiles di Mapolda Jatim, Jumat (3/1/2020).ANTARA Jatim/Willy Irawan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan saat merilis kasus investasi bodong MeMiles di Mapolda Jatim, Jumat (3/1/2020).

Ditreskrimsus Polda Jawa Timur membongkar investasi bodong beromzet Rp750 miliar yang dikenal dengan nama MeMiles.

Dua orang dalang di balik investasi yang berjalan delapan bulan itu adalah KTM (47) dan FS (52). Keduanya menggunakan perusahaan bernama PT Kam and Kam yang bergerak di jasa pemasangan iklan.

Perusahaan itu tidak mengantongi izin resmi.

Delapan bulan beroperasi, MeMiles memiliki 240.000 anggota. Mereka menggunakan sistem jaringan keanggotaan.

Jika ingin memasang iklan, anggota harus top up dengan dana dimasukkan ke rekening PT Kam and Kam. Dari top up itu, anggota bisa mendapatkan bonus fantastik.

Polda Jatim bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengungkap kasus ini.

Polisi menyita sejumlah barang bukti uang tunai sebesar Rp50 miliar, 18 unit mobil, dua sepeda motor dan barang berharga lainnya.

Baca juga: Polisi Ungkap Investasi Bodong MeMiles Beromzet Rp 750 Miliar

2. 600 TNI Siaga Amankan Natuna

Panglima Komondo Gabungon Wilayah Pertahonan | (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Yudo Morgono menggelar apel pasukan intensitas operasi rutin TNI dalam pengamanan laut Natuna di pelabuhan Selat Lampa, Ranai Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pasukan yang terlibat yakni sekitar 600 personil dengan jumlah KRI yang ada sebanyak lima unit kapal.DOK TNI Panglima Komondo Gabungon Wilayah Pertahonan | (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Yudo Morgono menggelar apel pasukan intensitas operasi rutin TNI dalam pengamanan laut Natuna di pelabuhan Selat Lampa, Ranai Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pasukan yang terlibat yakni sekitar 600 personil dengan jumlah KRI yang ada sebanyak lima unit kapal.

Apel pasukan intensitas operasi rutin TNI digelar di pelabuhan Selat Lampa Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (4/1/2020). Apel dilakukan sebagai tindak lanjut masuknya kapal asing di perairan Natuna.

Sebanyak 600 personel TNI dan lima unit kapal perang dilibatkan dalam apel tersebut.

Panglima Komondo Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Yudo Morgono mengungkapkan, pelanggaran wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia merupakan ancaman pelanggaran batas wilayah.

Perbuatan tersebut dianggap sangat mengancam kedaulatan negara.

"Untuk itu, TNI wajib melakukan penindakan hukum terhadap pelanggar asing yang telah memasuki wilayah dan kegiatan ilegal berupa penangkapan ikan tanpa izin di Indonesia," katanya.

Mulai 1 Januari 2020, telah didelegasikan tugas pada Pangkogabwihan I untuk menggelar operasi menjaga wilayah Indonesia dari kapal asing yang menerobos.

"Operasi dilaksanakan oleh TNI dari seluruh unsur, mulai dari laut, udara dan darat," katanya.

Yudo meminta prajurit menindak secara terukur dan profesional sehingga tidak mengganggu hubungan antarnegara yang terlah terjalin.

"Yang terpenting gunakan role of engangement yang sudah dipakai dalam kegiatan sehari-hari," katanya.

Baca juga: Sejarah Konflik Natuna dan Upaya Indonesia

3. Suami temukan potongan mayat istri dalam kulkas

Polisi saat melakukan olah TKP dirumah kontrakan seorang ibu rumah tangga yang diduga menjadi korban mutilasi, Jumat (03/01/2020)KOMPAS.COM/SYARIFUDIN Polisi saat melakukan olah TKP dirumah kontrakan seorang ibu rumah tangga yang diduga menjadi korban mutilasi, Jumat (03/01/2020)

Seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Sumbawa, Siti Aminah (44) ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.

Kondisi tubuhnya terpotong-potong. Bahkan ada potongan tubuh yang ditemukan di dalam kulkas dan kotak pendingin.

Penemuan potongan tubuh Siti diawali kecurigaan tetangga yang mencium bau busuk dari dalam rumah kontrakan Siti.

Tetangga kemudian menghubungi suami Siti, Muslim yang saat itu tengah berada di Kecamatan Alas.

Muslim kemudian mendatangi rumah kontrakan dan mendobrak pintu.

Ia mencari sumber bau dan menemukan potongan tubuh istrinya di dalam kulkas dan lemari pendingin.

Polres Sumbawa langsung melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi, termasuk Muslim.

"Kalau dilihat dari kondisi korban, yang bersangkutan diduga menjadi korban mutilasi. Untuk sementara, kami masih melakukan pendalaman dengan meminta keterangan saksi-saksi," kata Kasat Reskrim Polres Sumbawa Iptu Faisal Afrihadi.

Baca juga: Kronologi Suami Temukan Potongan Mayat Istri dalam Kulkas di Sumbawa

4. Kapal motor Aditya tenggelam saat angkut wisatawan

Kapal tenggelam.Thinkstock Kapal tenggelam.

Kapal motor Aditya yang mengangkut sejumlah wisatawan tenggelam di Labuan Bajo, Nusa tenggara Timur.

Saat tenggelam, kapal tengah mengangkut sembilan orang, beberapa di antaranya adalah wisatawan.

Koordinator Pos SAR Manggarai Barat Edi Suryono membenarkan hal tersebut.

"Betul KM Aditya tengggelam di antara Pulau Kukusan dan Pulau Kelor," ujar Edi.

Seluruh penumpang selamat dan telah dievakuasi oleh tim SAR.

Penumpang dan kru kapal dibawa ke Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo untuk mendapatkan perawatan medis.

Baca juga: Detik-detik Tenggelamnya Kapal Wisatawan yang Angkut 1 Keluarga di Labuan Bajo

5. Dedi Mulyadi dambakan kegarangan Prabowo sikapi Natuna

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ditemui usai rapat kordinasi di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1/2020).KOMPAS.com/ADE MIRANTI KARUNIA SARI Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ditemui usai rapat kordinasi di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi merindukan sikap tegas Prabowo saat kapal-kapal asing pencuri ikan menerobos Natuna. Ia menilai, kedaulatan bangsa di Natuna sedang terusik.

"Pak Prabowo kami mendambakan kegarangan Bapak ketika nasionalisme dan kedaulatan bangsa terusik," katanya, Sabtu (4/1/2020).

Menurut Dedi, hubungan persahabatan dengan pemerintah China adalah hubungan setara. Sehingga ketika ada kekayaan yang diambil, tindakan tegas harus dilakukan.

Dedi mengatakan, tindakan yang dilakukan Susi saat menjabat Menteri KKP adalah metodologi tepat menegakkan aturan kelautan.

"Kalau tujuannya adalah melindungi kekayaan ikan kita, sebenarnya metodologi yang dipakai Bu Susi itu cukup merepotkan pencuri ikan," katanya.

Dedi menegaskan, urusan kedaulatan negara tidak bisa ditukar dengan urusan yang lain. Harus tegas.

"Kalau kita punya tetangga banyak bantu kita, atau kerja sama usaha, bukan investasi ya. Lalu istri kita diambil dia, rela enggak. Lebih baik kita miskin daripada harga diri terinjak," ujarnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Farida Farhan, Hadi Maulana, Sigiranus Marutho Bere | Editor : Farid Assifa, Teuku Muhammad Valdy Arief, Pythag Kurniati, Rachmawati, Icha Rastika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com