Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Meluapnya Kali Lamong, Wagub Emil Dardak Ingin Pemetaan Tanggul yang Matang

Kompas.com - 03/01/2020, 17:23 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Banjir akibat meluapnya air Kali Lamong setiap tahun terus berulang dan dirasakan oleh warga Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terutama mereka yang tinggal di kawasan Gresik selatan.

Terbaru, luapan air bah dari Kali Lamong melanda Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang, saat pergantian tahun baru dengan kemudian disusul Kecamatan Cerme.

Kondisi yang membuat Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak, kemudian menemui Bupati Gresik Sambari Halim Radianto dengan mengajak perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk duduk bersama mencari solusi terkait penanganan banjir yang terus berulang setiap tahun tersebut.

"Ini adalah salah satu upaya kami bersama wilayah terdampak banjir, utamanya Kabupaten Gresik untuk duduk bersama mencari solusi," ujar Emil usai bertemu dengan Bupati Gresik, Jumat (3/1/2020).

Baca juga: Emil Dardak Temui Bupati Gresik, Bahas Kali Lamong yang Meluap

Kendati belum disepakati langkah yang bakal diambil terkait penanganan Kali Lamong, apakah nantinya normalisasi, pelebaran, atau perbaikan wilayah hilir.

Namun Emil mengatakan, pembangunan tanggul Kali Lamong membutuhkan dana yang besar dan melibatkan Balai Besar Wilayah Bengawan Solo (BPWS) serta Kementerian terkait.

"Pembangunan tanggul Kali Lamong yang membentang dari Gresik hingga Mojokerto, membutuhkan dana yang cukup besar. Oleh sebab itu, butuh pemetaan yang matang agar anggaran bisa lebih ditekan dan sesuai dengan rencana," ucap dia.

"Bersama BBWS, kami lakukan identifikasi lahan yang paling rendah resiko terdampak genangan airnya," lanjut Emil.

Baca juga: Banjir Akibat Luapan Kali Lamong Gresik Meluas, Kini Melanda Kecamatan Cerme

Harap ada solusi berkesinambungan

Adapun Bupati Gresik Sambari menambahkan, banjir akibat luapan Kali Lamong sudah biasa dialami oleh warga Gresik di wilayah selatan mulai Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Menganti, serta Driyorejo, sehingga diharapkan ada solusi berkesinambungan dari pertemuan ini.

"Kami ingin ada progress ke depan, terkait dengan penanganan banjir. Terutama di wilayah yang kritis, agar menjadi skala prioritas yang ditentukan sesuai teknis,” kata Sambari.

Orang nomor satu di Kabupaten Gresik ini menjelaskan, jika penanganan Kali Lamong merupakan wewenang BBWS.

Kendati demikian, pihaknya akan terus berupaya agar dapat dicarikan solusi sehingga masalah banjir akibat luapan Kali Lamong dapat segera tertangani.

"Kami optimis dengan masuknya penanganan Kali Lamong pada Perpres nomor 80 tahun 2019 dapat segera terealisasi, sehingga mampu memberikan solusi terbaik untuk penanganan Kali Lamong," ucap Sambari.

Imbas banjir luapan Kali Lamong yang menerjang pada pergantian tahun kemarin, sebanyak 1.068 rumah, fasilitas umum, hingga ratusan hektar sawah milik warga tergenang air. Kendati pada hari ini, banjir sudah mulai berangsur surut.

Baca juga: Hujan Deras dan Kali Lamong Meluap, Banjir Melanda Gresik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com