Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pastor di Flores Ikut Bangun Masjid dengan Sumbang 100 Sak Semen

Kompas.com - 03/01/2020, 13:04 WIB
Nansianus Taris,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BAJAWA, KOMPAS.com - Kerukunan antara umat beragama di pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, tidak diragukan lagi.

Tentu itu tidak hanya sebatas tutur bahasa belaka. Tetapi, selalu diwujudkan dalam tindakan nyata. 

Itulah yang dilakukan Pater Hendrik Maku SVD, seorang pastor Katolik yang juga dosen di kampus STFK Ledalero Maumere. 

Pater Hendrik menyumbang 100 sak semen untuk pembangunan masjid Jami Nurul Huda Maumbawa, di Kecamatan Golewa Selatan, Kabupaten, Ngada, Flores. 

Baca juga: Polisi Tembak 2 Pencuri Alat Musik Gereja dan Kotak Amal Masjid di Pekanbaru

Pater Hendrik mengatakan, sumbangan dalam bentuk 100 sak semen ini merupakan salah satu bentuk cara ia menerapkan pesan Natal Tahun 2019 yg mengusung tema "Hiduplah sebagai Sahabat dengan Semua Orang", termasuk bersahabat dengan kaum muslimin dan muslimah. 

Menurut Pater Hendrik, agama bukan tembok yang membatasi penganutnya dalam membangun kerja sama. 

"Agama adalah jembatan menuju perdamaian dan kerja sama demi kemaslahatan banyak orang," kata Pater Hendrik kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat (3/1/2019). 

Pater Hendrik mengatakan, sangat ironis kalau masih ada umat yang mempersoalkan perbedaan.

Perbedaan apa pun dalam kehidupan sosial, termasuk agama dan keyakinan, itu adalah sebuah keniscayaan. 

Umat beragama mesti bisa merasakan adanya keindahan di balik perbedaan itu.

Umat beragama mesti bisa menikmati indahnya pelangi kehidupan yang dibingkai aneka ragam agama dan keyakinan. 

Sementara itu, Hasan Ibrahim, penasihat dan pendukung masjid Jami Nurul Huda Maumbawa menyampaikan banyak terima kasih untuk sumbangan yang diserahkan oleh Pater Hendrik. 

Hasan bahkan sangat mengapresiasi sumbangan tersebut sebagai amal jariyah.

"Amal jariyah adalah amal yang akan mendatangkan pahala kekal. Amal tersebut akan menginspirasi banyak orang untuk melakukan amal yang sama," ucap Hasan. 

Baca juga: Indahnya Toleransi Jelang Natal di Bukit Menoreh: Warga Beda Agama Bantu Bersihkan Gereja

Sementara itu, Bene Molo, ketua dewan pembina paroki Mangulewa, mengatakan, apa yang dilakukan oleh Pater Hendrik adalah sebuah bentuk toleransi yang nyata. 

"Toleransi jangan hanya di atas mulut. Tetapi harus bisa dikonkretkan seperti yang dilakukan oleh Pater Hendrik," kata Bene. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com