Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Banjir, Pemkot Semarang Siagakan 49 Rumah Pompa

Kompas.com - 03/01/2020, 06:53 WIB
Riska Farasonalia,
Krisiandi

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 49 rumah pompa disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya banjir saat memasuki musim penghujan di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sempat meninjau langsung salah satu rumah pompa yang ada di kali Tenggang bersama Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin.

Peninjauan dilakukan secara bergiliran yang kemudian dilanjutkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Hendi sapaan akrab Wali Kota Semarang, memastikan enam pompa yang beroperasi di rumah pompa Kali Tenggang berfungsi dengan baik.

Baca juga: Tak Ada Kembang Api, Warga Semarang Disuguhkan Laser Show pada Malam Tahun Baru

"Yang menjadi tanggung jawab penuh Pemkot Semarang di bawah Dinas PU yaitu 43 rumah pompa, ditambah ada tiga yang baru juga. Dan yang milik BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Pemali Juwana sendiri ada tiga, sehingga jika ditotal semuanya ada 49 rumah pompa siaga," jelas Hendi, Kamis (02/01/2020).

Hendi mengatakan, sebanyak dua pompa di rumah pompa kali Sringin sedang dilakukan perbaikan karena mengalami kerusakan akibat tersumbat sampah.

Selain itu, truk penyedot air portable juga disiapkan sebagai antisipasi genangan yang mungkin terjadi di Jalan Kaligawe.

Sementara itu, Kepala BBWS Pemali-Juana Ruhban Ruzziyatno menerangkan, tindakan antisipatif untuk kedatangan air secara tiba-tiba di Kota Semarang adalah dengan menurunkan elevasi atau ketinggian air yang ada di penampungan air rumah pompa.

Seperti di rumah pompa kali Tenggang dan Sringin elevasi diturunkan menjadi minus 0,02 meter dari permukaan normal.

Baca juga: Sungai Meluap, 2 RT di Perumahan Sraten Semarang Terendam Banjir

Artinya, meskipun tidak hujan, pompa akan terus dinyalakan hingga elevasi mencapai titik tersebut.

"Sekarang ini, kami turunkan elevasinya menjadi minus 0,02 untuk cadangan sewaktu waktu ada air dadakan. Sehingga, kami masih punya waktu untuk pompa dan diarahkan ke laut," jelas Ruhban.

"Secara umum banjir sudah diantisipasi. Jika ada banjir karena hujan besar, kami pompa, jika banjir karena rob, ada tanggul. Sistemnya seperti itu," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com