Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Penangkapan Kapal Pencuri Ikan di Perairan Natuna, Kapal Milik Vietnam hingga 2 Nelayan Tertembak

Kompas.com - 03/01/2020, 06:31 WIB
Candra Setia Budi

Editor

"Satu kapal berkru 5 orang, satu kapal lagi 13 orang kru, satu kapal lagi 18 kru. Mudah-mudahan semua sampai di Pontianak dengan selamat," jelasnya.

Baca juga: Curi Ikan di Perairan Natuna, Edhy Prabowo: 2 Nelayan Vietnam Tertembak Kaki dan Pipinya

 

3. Edhy: kalau dia lari kita tenggelamkan

Edhy mengatakan, dirinya lebih senang jika kapal-kapal yang sudah ditangkap diberikan ke masyarakat, lembaga pendidikan, ke kementerian lain yang membutuhkan.

Masih dikatakannya, penenggelaman kapal ikan asing hanya bisa dilakukan jika saat ditangkap kapal ikan tersebut berusaha kabur.

"Kalau dia lari, kita tenggelamkan," jelasnya.

Baca juga: Di Hadapan Menteri Edhy, Nelayan Lombok Timur Tolak Ekspor Benih Lobster

 

4. Akan diserahkan ke pengadilan

Ilustrasi pengadilan.Shutterstock Ilustrasi pengadilan.

Edhy mengaku, ketiga kapal ikan asal Vietnam yang sudah ditangkap tengah dalam perjalanan menuju ke Pontianak.

"Sudah kita kirim sekarang on the way ke Pontianak," jelasnya.

Setelah sampai di Pontianak, sambungnya, kapal ikan yang ditangkap nantinya akan diserahkan ke pengadilan.

"Kita serahkan ke pengadilan, kata pengadilan seperti apa," katanya.

Baca juga: Kunjungi Lombok Timur, Menteri Edhy Dihadiahi Mutiara

 

5. Masih terdapat kapal China di perairan Natuna

Ilustrasi kapalShuterstock Ilustrasi kapal

Diakui Edhy, saat ini kondisi perairan Natuna masih terdapat kapal asing asal China yang nekat masuk untuk mencuri ikan.

"Di sisi lain terjadi tarikan antara kami dengan Kapal Coast Guard China," ujarnya.

Meski begitu, pihaknya mencoba melakukan pendekatan persuasif agar Kapal Coast Guard China itu menjauh dari wilayah ZEEI di perairan Natuna.

"Kami terus melakukan pendekatan dan penjagaan," ungkapnya.

Baca juga: Sejak Tak Ada Susi, Kapal Ikan Asing Merajalela Masuk Perairan Natuna, Nelayan Terancam

 

Sumber:KOMPAS.com (Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana | Editor: Khairina, Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com