KOMPAS.com – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim) Emil Dardak membagikan pengalamannya memimpin Jatim bersama Gubernur Khofifah Indar Parawangsa selama 2019 yang melakukan banyak gebrakan.
Bagi dia, kepemimpinan Khofifah memang mendorong dilakukannya berbagai gebrakan. Namun, gebrakan tidak lantas mengubah hal baik di era Gubernur Soekarwo dan Wagub Saifullah Yusuf.
Salah satu contoh haluan baik adalah, hingga kini tidak ada pembagian tugas khusus antara Wagub dengan Gubernur.
“Pada esensinya, wagub harus bisa mendukung setiap tugas gubernur jika dibutuhkan,” kata Emil (sapaan Emil Dardak) dalam keterangan tertulis (2/1/2019).
Ia juga mengaku pernah ditanya apakah kinerja Gubernur Khofifah hanya fokus di utara Jatim saja.
Pertanyaan itu, imbuh Emil, muncul karena Gubernur Khofifah menugaskan dirinya mengawal pembangunan di selatan Jatim.
“Saya pun menjawab bahwa itu tidak betul karena Gubernur Khofifah adalah pemimpin bagi seluruh Jatim,” kata dia.
Baca juga: Emil Dardak: Daerah Gunung Wilis Akan Jadi Pusat Perekonomian Baru, Namanya Selingkar Wilis
Meski demikian, Emil memang diminta merumuskan strategi pengembangan dan percepatan ekonomi kawasan selatan.
“Kebetulan saya juga memang dulu menjadi bupati di Trenggalek yang masuk kawasan selatan,” imbuh dia.
Namun, Emil menyatakan jika Khofifah turut berperan aktif dalam mengawal percepatan pembangunan di kawasan selatan Jatim.
Mantan Bupati Trenggalek periode 2016-2019 itu juga menyampaikan, beberapa inisiatif strategis yang diusungnya saat kampanye lalu mulai membuahkan capaian positif.
Salah satu contohnya adalah program Millennial Job Center (MJC) yang telah selesai tahap uji coba dan sukses merekrut mentor serta talenta yang kompeten sekaligus memuaskan klien.
Dengan begitu, imbuh dia, program tersebut siap diperluas dengan target 1.000 proyek MJC pada 2020.
Baca juga: Emil Dardak: Angka Freelance Meningkat dan Semakin Diminati
Inisiatif lain seperti Big Data dan Balai Latihan Kerja (BLK), intensif juga sudah menunjukkan perkembangan dan siap diperluas pada 2020.
Untuk inisiatif yang melibatkan pemerintah pusat, terbitnya Perpres Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari dan Perpres 80/2019 tentang percepatan pembangunan berbasis tiga sistem kewilayahan akan menjadi fokus Jatim pada 2020.