Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Banjir Bandang Lebak Minta Dikirim Makanan Matang, Keluhkan Tidak Ada Listrik dan Air Bersih,

Kompas.com - 02/01/2020, 18:53 WIB
Acep Nazmudin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Korban banjir bandang di Kabupaten Lebak, masih bertahan di pengungsian yang tersebar di beberapa titik di enam kecamatan.

Umumnya mereka mengungsi di sekolah, tempat ibadah hingga kantor kepala desa setempat. Sebagian besar tempat pengungsian minim fasilitas penting, seperti listrik dan air bersih.

Misalnya di tempat pengungsian di Kampung Somang, Desa Sukarame, Kecamatan Sajira. Sekitar 1000 warga masih bertahan di bangunan sekolah.

Mereka terisolasi lantaran jembatan penghubung ke pusat kecamatan putus.

Baca juga: Bencana Terparah, Banjir Bandang Lebak Ditetapkan Sebagai KLB Provinsi

"Masih ada ribuan warga di sana yang bertahan, sulit dievakuasi, kami relawan ke sana menggunakan perahu karet, berjibaku dengan debit air sungai yang masih deras," kata Ucu Jahroni, relawan sekaligus warga setempat ditemui di Kantor Kecamatan Sajira, Kamis (2/1/2020).

Ucu mengatakan, kondisi di pengungsian Kampung Somang sangat memprihatikan, tidak ada listrik dan air bersih.

Bantuan juga belum banyak terdistribusikan ke sana lantaran akses yang sulit. 

Baca juga: Menolak Dievakuasi, Satu Warga Lebak Tewas Saat Banjir Bandang

Minta makanan matang

Sekitar 1000 pengungsi banjir bandang, bertahan di Gedung PGRI Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Kamis (2/1/2020).KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Sekitar 1000 pengungsi banjir bandang, bertahan di Gedung PGRI Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Kamis (2/1/2020).
Untuk memudahkan pendistribusian bantuan, kata dia, disarankan untuk mengirim bantuan berupa makanan matang atau yang siap saji saja. 

"Kalau bahan mentah juga percuma, tidak bisa dimasak, tidak ada air bersih dan juga listrik," kata dia.

Sementara di Posko Pengungsian Terpadu di Gedung PGRI Kecamatan Sajira, para korban membutuhkan baju bersih, selimut, matras, peralatan bayi dan juga peralatan mandi. 

Di posko pengungsian ini, terdapat sekitar 1.000 pengungsi dari Desa Sukajaya dan Desa Calung Bungur. 

"Di sini sangat kurang matras dan selimut, hari pertama pengungsi banyak yang tidur tanpa alas," kata relawan Tagana, Susan. 

Dalam satu hari, di pengungsian ini menyediakan sekitar 2.500 paket makan yang akan didistribusikan ke sejumlah posko pengungsian di sekitar Kecamatan Sajira. 

Baca juga: Fakta Banjir Bandang di Lebak, 3 Meninggal, 2 Orang Hanyut hingga 7 Jembatan Putus

Aliran sungai Ciberang meluap

Pembukaan tanggul Sungai Ciberang untuk konstruksi Bendungan Karian.KOMPAS.com / DANI PRABOWO Pembukaan tanggul Sungai Ciberang untuk konstruksi Bendungan Karian.
Diketahui, Banjir Bandang menerjang Kabupaten Lebak, Rabu (1/1/2020).

Banjir bandang terjadi lantaran aliran sungai Ciberang yang berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) meluap.

Enam kecamatan yang terdampak banjir yakni Cipanas, Sajira, Lebakgedong, Curugbitung, Maja dan Cimarga.

Baca juga: Longsor dan Banjir Terjang Lebak, Akses ke Negeri di Atas Awan Tak Bisa Dilalui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com