LEBAK, KOMPAS.com - Korban banjir bandang di Kabupaten Lebak, masih bertahan di pengungsian yang tersebar di beberapa titik di enam kecamatan.
Umumnya mereka mengungsi di sekolah, tempat ibadah hingga kantor kepala desa setempat. Sebagian besar tempat pengungsian minim fasilitas penting, seperti listrik dan air bersih.
Misalnya di tempat pengungsian di Kampung Somang, Desa Sukarame, Kecamatan Sajira. Sekitar 1000 warga masih bertahan di bangunan sekolah.
Mereka terisolasi lantaran jembatan penghubung ke pusat kecamatan putus.
Baca juga: Bencana Terparah, Banjir Bandang Lebak Ditetapkan Sebagai KLB Provinsi
"Masih ada ribuan warga di sana yang bertahan, sulit dievakuasi, kami relawan ke sana menggunakan perahu karet, berjibaku dengan debit air sungai yang masih deras," kata Ucu Jahroni, relawan sekaligus warga setempat ditemui di Kantor Kecamatan Sajira, Kamis (2/1/2020).
Ucu mengatakan, kondisi di pengungsian Kampung Somang sangat memprihatikan, tidak ada listrik dan air bersih.
Bantuan juga belum banyak terdistribusikan ke sana lantaran akses yang sulit.
Baca juga: Menolak Dievakuasi, Satu Warga Lebak Tewas Saat Banjir Bandang
"Kalau bahan mentah juga percuma, tidak bisa dimasak, tidak ada air bersih dan juga listrik," kata dia.
Sementara di Posko Pengungsian Terpadu di Gedung PGRI Kecamatan Sajira, para korban membutuhkan baju bersih, selimut, matras, peralatan bayi dan juga peralatan mandi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.