Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Keracunan Tongkol di Jember, Wajah Bengkak hingga Tak Bisa Buang Angin

Kompas.com - 02/01/2020, 15:40 WIB
Bagus Supriadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JEMBER,KOMPAS.COM – Wasilaturrahmi, terbaring lemas di Puskesmas Patrang, Jember, Jawa Timur, Kamis (2/1/2020) siang.

Dia ditemani anak, suami, hingga mertuanya yang ikut jadi korban keracunan massal ikan tongkol.

Namun, hanya Wasilaturrahmi yang kondisinya belum membaik dari gejala keracunan.

“Suami saya cuma muntah dan pusing, anak saya diare satu malam,” katanya kepada KOMPAS.com.

Wasilaturrahmi mengatakan, ikan tongkol yang diduga sebagai sumber keracunan massal disantapnya saat merayakan tahun baru.

Ikan bakar itu didapatnya dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puger. Saat dibeli, ikan itu terlihat segar dan bersih.

Baca juga: Warga Jember yang Keracunan Ikan Tongkol Bertambah Jadi 250 Orang

Namun, setelah beberapa jam ikan itu dimakan, Wasilaturrahmi mulai merasa pusing, wajahnya memerah dan bengkak, lidahnya pun terasa gatal.

Setelah gejala itu timbul, keluarga Wasilaturrahmi bukanya berhenti mengonsumsi ikan.

Eman (kasihan) kalau tidak dihabiskan,” ujarnya.

Perempuan itu sempat meminum air kelapa muda untuk mengobati gejala keracunannya, tapi kondisinya tidak membaik. Keluarga Wasilaturrahmi pun membawanya ke Puskesmas.

“Sampai pingsan, sadar sudah dibawa ke Puskesmas, tidak bisa kentut, perut terasa eneg (mual),” jelasnya.

Wasilaturrahmi yang sering mengkonsumsi ikan, heran bisa keracunan setelah menyantap ikan bakar.

Baca juga: 200 Santri Dilarikan ke Rumah Sakit, Diduga Keracunan Ikan Tongkol

Saat ini, warga RT 01 RW 18 Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari, Kota Jember itu masih dalam perawatan intensif di Puskesmas Patrang.

“Sekarang sudah mendingan. Namun masih agak sesak nafas,” kata Wasilaturrahmi.

Jumlah warga Jember yang keracunan ikan tongkol terus bertambah. Dari jumlah awal 119, kini menjadi 250, Kamis (2/1/2020).

 

Beberapa warga dilarikan ke puskesmas hingga rumah sakit. Data dari Dinkes Jember, ada sembilan warga yang masih dirawat dan belum bisa pulang.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember Dyah Kusworini mengatakan, hingga kini masih belum bisa menyimpulkan secara pasti penyebab warga keracunan.

"Sisa makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan telah dikirim ke laboratorium dan hasilnya belum keluar,” ucap Dyah, melalui keterangan tertulis, Kamis.

Baca juga: Fadli Zon Bikin Puisi Kaos dan Sepeda, Singgung Ikan Tongkol hingga Raisa

Saat petugas berkunjung ke rumah korban untuk penyelidikan epidemiologi, petugas bertanya tentang sisa makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan makanan.

Bila masih ada, keluarga korban diminta untuk tidak mengonsumsi sisa makanan tersebut.

“Petugas akan mengambil sampel dari sisa makanan yang ada,” ujar dia. Sampel tersebut akan dikirim ke laboratorium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com