Selain memutus sejumlah jembatan, banjir bandang akibat meluapnya Sungai Ciberang juga dilaporkan ada korban jiwa.
Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya menyebut, setidaknya tiga orang dilaporkan meninggal akibat banjir tersebut.
"Korban jiwa ada di Lebak Gedong, hanyut dua orang, tiga sudah ditemukan jenazahnya," katanya saat meninjau lokasi banjir bandang di Kecamatan Cipanas, Rabu (1/1/2020).
Iti mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan data korban baik yang meninggal maupun hilang di lima kecamatan yang terdampak, yakni Cipanas, Lebakgedong, Curugbitung, Maja dan Sajira.
Namun terkendala komunikasi yang terputus lantaran listrik masih padam.
Baca juga: Banjir Bandang di Lebak, Bupati Sebut 3 Orang Meninggal
Iti mengatakan, bencana banjir yang terjadi saat ini merupakan yang paling parah dari banjir yang pernah terjadi di Kabupaten Lebak.
"Paling besar dari bencana yang kita alami. Jembatan gantung, jembatan biasa ada tiga putus, sejumlah desa terisolir tidak bisa dilalui, jalan longsor dan amblas," katanya.
Ia menambahkan, saat ini, pihaknya fokus mengevakuasi warga yang terdampak, sebagian besar berada di bantaran sungai.
"Kita harus selamatkan jiwanya dulu, kita bangun posko dan dapur umum di setiap kecamatan untuk memudahkan distribusi bantuan dan lain sebagainya," katanya.
Baca juga: 5 Fakta Banjir Bandang di Labura, Bupati Nyaris Hanyut hingga 1 Keluarga Masih Hilang
Dikutip dari Antara, menurut Iti, banjir luapan Sungai Ciberang akibat kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) yang rusak dan gundul.
Hujan deras sepanjang Selasa (31/12) sore hingga Rabu pagi tidak terserap ke dalam tanah, sehingga vegetasi hutan berkurang yang mengakibatkan mudahnya banjir dalam waktu semalam.
"Kami akan melaporkan kejadian itu ke pemerintah pusat, termasuk kondisi taman nasional yang mengalami kerusakan itu," katanya.
Baca juga: Banjir Bandang di Labura, Tim SAR Cari 1 Keluarga yang Diduga Hanyut Bersama Rumahnya
Sumber: KOMPAS.com (Acep Nazmudin | Editor: Krisiandi)/Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.