Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Banjir 2 Meter, Warga di Bandung Barat Sambut Tahun Baru dengan Bersihkan Rumah

Kompas.com - 01/01/2020, 00:07 WIB
Agie Permadi,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Banjir setinggi hampir dua meter merendam warga Kampung Bantar Gedang, Desa Mekarsari, RT 1 RW 7 dan Kampung Lebak Sari RT1 RW 2 Desa Mekarsari Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (31/12/2019).

Ketua RT 1 RW 7, Adi Purnama mengatakan, air merendam wilayah tersebut hampir mencapai dua meter. Akibatnya barang-barang berharga warga pun ikut terendam.

"Volume air hampir dua meter," kata Adi sambil menunjuk noda coklat yang menggaris menempel di tembok rumah warga.

Baca juga: Banjir Genangi Ratusan Rumah dan Jalur Lintas Barat Bengkulu

Adi kemudian mengajak Kompas.com untuk berkeliling melihat situasi perumahan warga diwilayahnya. Saat itu banjir telah surut, tampak jalan masih becek dan masih tertutup lumpur.

Dikatakan, banjir terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu hujan sangat deras. Gorong-gorong yang ada tak bisa menampung volume air berlebih sehingga meluap dan membanjiri daerah tersebut.

"Mulai sekitar 14.30 WIB, hujan deras, air banyak masuk dari Proyek KCIC, baik Sungai Babakan Garut dan Kertajaya," ujar Adi.

Menurutnya, ini banjir ketiga kalinya setelah banjir pertama yang terjadi pada tahun 2007. Namun begitu, Adi tak menjelaskan detail terkait banjir sebelumnya. Yang pasti, katanya, di tahun 2019, ini merupakan banjir pertama yang pernah ia alami.

"Ini banjir ke tiga kali, ketika ada proyek besar pasti gini, banjir pertama itu tahun 2007, itu juga besar," tuturnya.

Lokasi banjir tersebut memang berada tepat di pinggir proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Adi mengatakan bahwa banjir ini merupakan ketakutan warga ketika proyek besar itu beroperasi.

"Yang pertama kami sampaikan itu ya banjir ini, itu sudah disampaikan," katanya.

Baca juga: Tanggul Sungai Jebol, Banjir Terjang Ratusan Rumah di Bandung Barat

Oleh karenanya, pihaknya meminta gorong-gorong yang ada di wilayahnya itu diperbesar agar bisa menampung air lebih banyak sehingga air tak meluap keluar dan membanjiri rumah warga.

Sementara itu, banjir pun mulai surut sekitar pukul 18.00 WIB. Saat ini, warga terdampak tengah bergotong royong membersihkan perabotan, dan seisi rumahnya.

Sebagian mengeluarkan barang yang terendam keluar rumah, sebagian lagi membersihkan lantai dan dinding yang masih kotor.

"Saat ini warga gotong royong membersihkan rumah dan seisinya," kata Adi.

Bahkan, Adi pun memperlihatkan lahan persawahan warga yang gagal panen akibat banjir tersebut.

Di RT 1 RW 7, kata Adi, ada sekitar 15 rumah yang terendam banjir, namun ia tak mengetahui jumlah rumah terendam di daerah lainnya.

Meski telah disediakan tempat pengungsian di masjid setempat dan dapur umum, namun warga terdampak lebih memilih mengungsi di rumah kerabatnya.

"Disiapkan dapur umum dan tempat mengungsi di Masjid Baiturahman. makanan pun itu urunan warga, karena sampai saat ini belum ada bantuan sama sekali," ujarnya.

Dengan kondisi seperti ini, warga pun menyambut Tahun Baru dengan sibuk membersihkan rumah dan seisinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com