Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Pergantian Tahun, Ganjar Pilih Rayakan di Ponpes dan Panti Asuhan

Kompas.com - 31/12/2019, 21:37 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Malam pergantian tahun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diisi dengan mengunjungi pondok pesantren, panti wreda, dan panti asuhan.

Namun,hujan yang mengguyur sejak siang mebuat Ganjar batal naik sepeda motor dari Semarang ke Salatiga.

“Tadinya mau naik motor, tapi hujannya tidak berhenti, ya terpaksa naik mobil jadinya,” kata Ganjar, Selasa (31/12/2019).

Baca juga: Pesan Natal dari Berbagai Tokoh, Ganjar Ingin Kekompakan Bermerah Putih hingga Anies Suarakan Persatuan

 

Dalam kunjungan ke Panti Asuhan Darul Hadlanah Blotongan, Panti Asuhan Bhakti Luhur Tegalrejo, Wisma Lansia Maria Martha Grogol Baru, dan Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam (PPTI) Alfalah Ngemplak Sidomukti, Ganjar memberikan bantuan.

Bantuan yang diberikan yakni hibah uang Rp 40 juta dari BAZNAS untuk Panti Asuhan Darul Hadlanah dan masing-masing satu unit sepeda motor untuk Panti Asuhan Bhakti Luhur dan Wisma Lansia Maria Martha.

Kemudian, untuk PPTI Alfalah diberikan satu unit sumur bor dari BBWS Pemali Juwana.

“Ya kita mau berbagi saja, tahun baru kan tidak harus hura-hura, meski yang mau merayakan dengan nonton musik atau kembang api silahkan saja, tapi nyumet kembang apine ojo banter-banter ya,” kata Ganjar.

Baca juga: Pesan Ganjar Saat Malam Misa Natal di Gereja Katedral Semarang

Ganjar memilih berkunjung ke panti asuhan, panti jompo yang ada di pelosok desa bukan tanpa alasan.

Menurutnya, di saat banyak orang di kota berpesta penuh keramaian, ada orang-orang di tempat tertentu yang kesepian.

"Beberapa tahun ini saya memilih bertemu masyarakat di kampung-kampung yang agak sepi. Mudah-mudahan kedatangan saya bisa membuat suasana jadi ramai dan bahagia," terangnya.

Kepada masyarakat yang merayakan malam pergantian tahun, Ganjar mengimbau untuk tidak berlebihan. Masyarakat diminta tidak menyulut petasan atau kembang api secara berlebihan.

"Terompet boleh lah, untuk senang-senang. Tapi jangan sampai mengganggu kenyamanan orang lain. Kadang orang lupa diri, sampai dinihari membuat keramaian sehingga membuat orang lain tidak bisa tidur," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com