Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Edy soal Banjir Bandang Labura: Banyak Potongan Kayu, Berarti Ada Sesuatu

Kompas.com - 31/12/2019, 19:11 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyoroti banyaknya potongan kayu yang terbawa dalam banjir bandang di Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura). 

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pun berencana menyelidiki penyebab potongan kayu itu terbawa dalam banjir bandang.

"Banyak potongan-potongan kayu, berarti ada sesuatu. Tapi harus kita buktikan, ada sesuatu di atas, nanti kita cek," kata Edy kepada wartawan di kantornya, Selasa (31/12/2019).

Pemprov Sumatera Utara juga berencana merelokasi warga yang terdampak banjir bandang untuk tinggal di daerah lain. Namun, lokasi relokasi masih belum ditentukan.

"Harus dicek di mana (lokasi relokasi), tanahnya siapa," kata Edy.

Baca juga: 5 Fakta Banjir Bandang di Labura, Bupati Nyaris Hanyut hingga 1 Keluarga Masih Hilang

Saat ini, Edy menyatakan daerah yang terdampak banjir bandang sudah melewati masa darurat.

Edy mengaku ingin melihat langsung daerah yang terdampak banjir bandang di Labuhanbatu Utara.

Hanya saja rencananya itu masih terkendala jalan yang tertutup oleh material terbawa banjir. Sedangkan helikopter milik Basarnas tidak bisa difungsikan.

Banjir bandang menerjang Desa Hatapang, dan Desa Pematang di Kecamatan Na IX-X, Labuhanbatu Utara pada Minggu (29/12/2019).

Baca juga: Bupati Labuhan Batu Utara Nyaris Hanyut saat Tinjau Banjir Bandang

Sebanyak 19 rumah rusak, satu jembatan putus, dan sejumlah lahan pertanian rusak akibat musibah ini.

Sejauh ini belum ada korban tewas yang ditemukan. Namun masih ada lima orang yang diduga hilang. Mereka dalam pencarian Tim SAR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com