Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2019: KA Anjlok di Grobogan dan Blora yang Hebohkan Warga

Kompas.com - 31/12/2019, 16:10 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Di sepanjang 2019, peristiwa anjloknya Kereta Api (KA) di wilayah Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora, Jawa Tengah menghebohkan masyarakat.

Meski PT KAI mencatat tak ada korban jiwa dalam insiden nahas tersebut, namun sejumlah gerbong kereta dan material rel mengalami kerusakan yang signifikan.

Hingga saat ini PT KAI masih berupaya mendalami penyebab tergelincirnya kereta api pengangkut barang tersebut.

Pada Agustus 2019, Kereta Api (KA) yang mengangkut peti kemas dari arah Surabaya menuju Jakarta, anjlok di wilayah Desa Karangwader, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2019).

Kecelakaan tunggal KA barang dengan nomor KA 2511 A itu tidak menimbulkan korban jiwa. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com, terlihat kerusakan pada konstruksi jalur rel yang dilalui KA barang yang anjlok tersebut. Sejumlah bantalan rel terlihat retak dan hancur. Begitu juga dengan sejumlah titik besi rel yang bengkok, pecah dan terlepas.

Baca juga: Korban Longsor Proyek Double Track Sukabumi-Bogor asal Grobogan

Tahun 2018, Kereta Api anjlok di lokasi yang sama

Manager Humas PT KAI Daop IV Semarang, Krisbiyantoro mengatakan, KA barang yang berangkat dari stasiun Kalimas (Surabaya) dengan tujuan akhir stasiun Tanjung Priuk (Jakarta) tersebut anjlok di Km 49 + 500 hingga Km 48 + 600 antara petak Jalan Sedadi-Karangjati.

Informasi anjloknya KA diketahui pukul 08.04 WIB dari masinis KA 2511A yang menginformasikan kepada Pusat Pengendali Kereta wilayah Daop 4 Semarang.

Rangkaian kereta api yang anjlok tersebut membawa 30 gerbong datang dengan dengan urutan dari belakang lokomotif yakni 20 gerbong mengangkut peti kemas (isi) dan 10 gerbong kosong. 

"Gerbong yang mengalami anjlok di petak jalan tersebut adalah gerbong yang kosong dengan urutan ke 21 hingga 26 dari belakang lokomotif sebanyak 19 as roda. Hanya 6 gerbong kosong yang anjlok. Tak ada korban jiwa," kata Krisbiyantoro di lokasi, Minggu.

Krisbiyantoro menjelaskan bahwa lokasi anjloknya KA ini berada di titik yang sama dengan anjloknya KA barang jurusan Surabaya-Jakarta nomor KA 2709 pada tahun lalu, Senin (24/9/2018). 

"Iya, ini lokasinya sama dengan anjloknya kereta api barang di tahun lalu," ujar dia. 

Untuk menangani KA yang anjlok ini, PT KAI Daop IV Semarang mendatangkan kereta penolong dari Semarang dan mendatangkan Crane dari Solo Balapan. 60 petugas PT KAI pun diterjunkan ke lokasi untuk evakuasi dan perbaikan.

Baca juga: Kisah Warga di Grobogan yang Kini Bebas dari Krisis Air berkat Mata Air Berusia Ratusan Tahun

KA anjlok di Blora

Kereta Api Barang angkutan semen anjlog di Stasiun Doplang, Kabupaten Blora, Jawa tengah, Kamis (12/12/2019) siang sekitar pukul 11.18 WIB.Dokumen Warga Doplang Kereta Api Barang angkutan semen anjlog di Stasiun Doplang, Kabupaten Blora, Jawa tengah, Kamis (12/12/2019) siang sekitar pukul 11.18 WIB.
Sementara itu di Kabupaten Blora, musibah anjloknya Kereta Api barang terjadi pada Desember 2019. 

KA barang angkutan semen anjlok di Stasiun Doplang, Kabupaten Blora, Jawa tengah, Kamis (12/12/2019) siang sekitar pukul 11.18 WIB. 

KA yang melaju dari Stasiun Kampung Bandan, Jakarta menuju Stasiun Kalimas, Surabaya tergelincir hingga keluar dari jalur rel di KM 52+926 tepatnya di jalur II Stasiun Doplang. 

Manajer Humas PT KAI Daops IV Semarang, Krisbiyantoro, menyampaikan, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

Menurut dia, KA barang tersebut menarik 20 gerbong berisi semen dengan berat 1.136 ton. 

"Info diketahui terjadinya musibah ini berawal dari masinis kereta api barang tersebut dengan No CC 2061321. Rangkaian kereta api semen yang mengalami musibah, pada urutan gerbong ke-10 sampai dengan urutan terakhir. Tak ada korban jiwa," kata Krisbiyantoro saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel. 

Meski demikian, akibat musibah tersebut, di emplasemen stasiun Doplang tetap masih dapat digunakan untuk operasional KA baik dari barat maupun dari timur. 

Pola operasi yang digunakan adalah pengoperasian jalur tunggal yang masih berfungsi yaitu jalur hilir.

Baca juga: Kereta Api Pengangkut Semen Anjlok di Blora, 10 Gerbong Terguling

Konstruksi rel rusak

Suasana evakuasi dan perbaikan rel di lokasi anjloknya Kereta Api pengangkut semen di sekitar Stasiun Doplang, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Jumat (13/12/2019) dinihari.Dokumen PT KAI Suasana evakuasi dan perbaikan rel di lokasi anjloknya Kereta Api pengangkut semen di sekitar Stasiun Doplang, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Jumat (13/12/2019) dinihari.
Menurut dia, akibat tergelincirnya KA barang dari arah Jakarta menuju Surabaya mengakibatkan kerusakan pada sejumlah konstruksi rel KA.

Di antaranya kerusakan material pada bantalan beton jalur KA, kerusakan besi rel dan kerusakan wesel atau alat pengatur jalur KA.

"Jadi 10 gerbong datar terguling dan satu gerbong mengalami anjlok dua AS roda (bogie depan)," kata Krisbiyantoro 

Atas insiden ini, sambung dia, PT KAI menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Terutama bagi masyarakat di sekitar lokasi anjloknya KA barang tersebut.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) menerjunkan sekitar 200 petugas untuk evakuasi dan perbaikan. 

Selain itu, ada dua crane dan satu unit kereta pertolongan dikerahkan untuk mengevakuasi gerbong kereta yang terguling.

Baca juga: Kereta Api Pengangkut Semen dari Jakarta ke Surabaya Anjlok di Blora

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com