KOMPAS.com - Banjir bandang terjadi di Dusun Siria-ria A dan B, Desa Pematang dan Desa Hatapang, Kecamatan NA IX-IX, Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (29/12/2019) dini hari.
Akibat peristiwa itu, dilaporkan satu keluarga yang terdiri dari lima orang hilang diduga terseret banjir bandang. Selain itu, 19 rumah rusak dan hancur, satu jembatan putus, dan sejumlah lahan pertanian rusak.
Desa Hatapang yang sebelumnya terisolir kini sudah kembali diakses dengan mudah, setelah BPBD Sumut mengerahkan dua ekskavator untuk kembali membuka jalan ke desa tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, satu keluarga yang terdiri dari lima orang yakni ayah, ibu, dan tiga orang anak belum ditemukan.
Berikut ni fakta selengkapnya:
Radhial mengatakan, akibat banjir bandang yang terjadi pada Minggu dini hari, mengakibatkan 19 rumah rusak dan hancur, satu jembatan putus, dan sejumlah lahan pertanian rusak.
Sambungnya, ada lima orang anggota keluarga yang tidak ditemukan setelah rumah mereka hanyut terbawa banjir bandang, lima orang tersebut terdiri dari ayah, ibu, dan tiga orang anak.
"Kepala desa setempat mengatakan ada di satu rumah yang hanyut itu, satu keluarga hilang. Dua orang tua dan tiga anaknya," katanya
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo mengatakan, tak hanya itu, banjir bandang juga menghancurkan 1 jembatan besar di jalan kabupaten dan sejumlah jembatan kecil lainnya hanyut terbawa arus banjir.
Masih dikatakan Agus, selain mengakibatkan kerugian infrastruktur, lahan pertanian seluas 15 hektar juga rusak tertimbun material banjir bandang berupa lumpur, bebatuan dan puing batang kayu berukuran besar.
"Di samping itu, banjir juga memicu munculnya pergerakan tanah berupa tanah longsor sepanjang 100 meter dengan kedalaman hingga 5 meter," jelasnya dalam keterangan siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (30/12/2019).
Baca juga: Banjir Bandang di Labura, 5 Orang Hilang, 9 Rumah Hanyut, dan 1 Desa Terisolir
Masih dikatakannya, Tim SAR berangkat melakukan pencarian pada pukul 06.00 WIB ke arah kaki Gunung Bukit Barisan.
Lokasi pencarian, lanjutnya, jauh dari ibu kota kecamatan tepatnya di kaki Gunung Bukit Barisan, jarak tempuhnya sejauh 2 jam jalan kaki dalam kondisi normal.