Sebab, batu dan pasar hasil penambangan itu menyebabkan sumbatan aliran sungai.
Selain itu, banjir juga terjadi karena tidak adanya saluran drainase di Jalan Trans Flores.
"Sudah sering kami sampaikan ke pemerintah untuk buat drainase di jalan ini. Sampai hari ini tidak ada respons," ujar Joni.
Baca juga: Banjir Bandang di Labura, Tim SAR Cari 1 Keluarga yang Diduga Hanyut Bersama Rumahnya
Banjir yang merendam puluhan rumah dan sejumlah fasilitas publik itu juga menjadi perhatian BPBD setempat.
Kepala BPBD Sikka, Daeng Bakir mengaku akan menindaklanjuti temuan informasi di lapangan. Baik terkait aktivitas tambang galian C hingga tidak adanya drainase di kawasan tersebut.
"Kami akan laporkan sesuai kondisi lapangan di sini, termasuk kondisi galian c di atas. Kita akan koordinasi dengan dinas Lingkungan hidup terkait galian c," kata Bakir.
Namun demikian, ia berharap warga tetap waspada. Mengingat ancaman cuaca ekstrem diprediksikan melanda sejumlah daerah di Indonesia.
Baca juga: Tips Cepat Bersihkan Rumah Setelah Banjir
Penulis : Kontributor Maumere, Nansianus Taris|Editor : David Oliver Purba
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.