Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Banjir Bandang di Sikka, dari Sungai Tersumbat hingga Aktivitas Tambang Galian C

Kompas.com - 30/12/2019, 16:48 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Puluhan rumah dan sejumlah fasilitas umum di Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, NTT diterjang banjir bandang sejak Minggu (29/12/2019).

Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, tapi aktivitas warga terganggu karena banjir yang menggenangi rumah warga hingga setinggi lutut orang dewasa.

Warga menduga, musibah banjir itu disebabkan aktivitas galian C yang membuat aliran sungai menjadi mampet.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Terendam banjir

Foto : Banjir bandang merendam puluhan rumah warga, puskesmas, dan gedung sekolah di Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Minggu (29/12/2019).KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS Foto : Banjir bandang merendam puluhan rumah warga, puskesmas, dan gedung sekolah di Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Minggu (29/12/2019).

Banjir yang menerjang Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka sudah terjadi sejak Minggu (29/12/2019).

Banjir tersebut merendam puluhan rumah warga, puskesmas, dan sekolah.

Warga yang terdampak banjir berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan barang.

Dari pantauan Kompas.com, banjir bandang memiliki ketinggian sekitar selutut orang dewasa.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun, BPBD setempat meminta warga tetap waspada.

Baca juga: Banjir Bandang Rendam Puluhan Rumah, Puskesmas, dan Sekolah di Sikka, NTT

2. Diduga dampak galian C

Foto : Banjir bandang merendam puluhan rumah warga, puskesmas, dan gedung sekolah di Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Minggu (29/12/2019).KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS Foto : Banjir bandang merendam puluhan rumah warga, puskesmas, dan gedung sekolah di Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Minggu (29/12/2019).
Warga setempat, Joni Carvalo mengatakan, banjir bandang yang menerjang desanya itu disebabkan aliran sungai yang mampet.

Sebab, di sekitaran sungai dan permukiman warga ada aktivitas penambangan batu dan pasir yang dilakukan sejumlah perusahan tambang galian C.

"Ini kan gara-gara beberapa perusahaan penambang galian c menutup jalur air di kali Waigete menuju ke laut. Jadinya, air kali tersumbat dan meluap ke rumah warga, puskesmas, dan gedung sekolah," ungkap Joni.

Warga yang sebelumnya sudah mengajukan protes kepada pemerintah daerah dan juga perusahaan tambang galian C itu, dianggap tidak pernah didengarkan.

Baca juga: Pasca-banjir Bandang di Labuhan Batu Utara, Akses ke Desa Kembali Normal, 1 Keluarga Masih Hilang

3. Pemerintah tak memperhatikan

Foto : Banjir bandang merendam puluhan rumah warga, puskesmas, dan gedung sekolah di Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Minggu (29/12/2019).KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS Foto : Banjir bandang merendam puluhan rumah warga, puskesmas, dan gedung sekolah di Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Minggu (29/12/2019).
Banjir bandang yang melanda Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka diduga dari aktivitas penambang galian C di sekitar permukiman warga dan sungai.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com