Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ODGJ yang Dipatok Ular Kobra, Korban PHK yang Gagal Jadi PNS

Kompas.com - 30/12/2019, 15:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Awal Desember 2019. Saepudin (48), ODGJ yang tinggal di Kampung Sukatengah, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat dipatok ular kobra.

Saat kejadian Saepudin sedang memancing di irigasi dekat rumahnya dan tidak sengaja menginjak ular kobra.

Setelah dipatok ular, Saepudin tidak bercerita pada keluarganya dan memilih mengikat lukanya lalu pulang ke rumah.

Baca juga: Kisah Saepudin, ODGJ yang Tergigit Ular Kobra: Bertahan di Rumah karena Tak Ada Biaya

Tiga minggu berlalu. Keluarganya heran karena kaki Saepudin bengkak dan terlihat melepuh serta mengeluarkan nanah.

Saat ditanya, Saepudin pun mengaku pada keluarganya bila dipatok ular.

Keluarga tidak membawa Saepudin ke untuk berobat karena kendala biaya. Untuk pengobatan, keluarga mengoleskan minyak ke kaki Saepudin yang bengkak.

“Mau ke puskesmas juga ga ada uang. Jadi lukanya diobati pake minyak biar ga tambah parah,” kata Yanti (37), adik Saepudin saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Minggu (29/12/2019).

Baca juga: Ular Kobra 1,5 Meter Ditemukan di Kamar Mandi Rumah Warga di Kembangan

 

Korban PHK dan ganguan jiwa karena gagal PNS

Ilustrasi kesehatan jiwa atau kesehatan mental.Thinkstock Ilustrasi kesehatan jiwa atau kesehatan mental.
Yanti bercerita Saepudin, sang kakak lulusan PGA (setingkat SMA) dan pernah menjadi guru honorer. Ia kemudian bekerja di salah satu pabrik di Cimandi.

Saepudin pun sempat mendaftar sebagai PNS. Namun karena gagal, Saepudin mengalami gangguan jiwa.

Selama bertahun-tahun ia hidup dengan gangguan jiwa. Selama sakit, Yanti bercerita bila kakaknya tidak bekerja. Sesekali ia mancing mencari ikan untuk lauk makan.

Saepudin tinggal dengan Wariah Winangsih (74) sang ibu. Untuk kehidupan sehari-hari, Saepudin dan sang ibu mengandalkan uang pensiunan guru dari sang ayah sebesar Rp 1,2 juta per bulan.

Baca juga: Viral Kucing Peliharaan Pukul Ular Kobra, Pemilik: Kepalanya Digigit Sampai Mati

Namun karena memiliki hutang, uang pensiunan yang diterima hanya Rp 600.000 per bulan. Sang ibu pun menjual sawah warisan yang tidak banyak untuk mencukupi kebutuhan mereka dan perawatan Saepudin.

“Dijual sedikit demi sedikit untuk makan. Ayeunamah serangna tos seep (sekarang sawahnya sudah habis). Kadang saya yang membantu makanan ibu dan kakak saya,” ungkap perempuan lulusan SMP ini.

Selama ini perawatan kesehatan Saepudin tidak ditanggung BPJS dengan alasan mereka berasal dari keluarga PNS. Padahal hanya sang ibu yang mendapat pelayanan Askes.

Baca juga: 5 Fakta Viral Ular King Kobra Jatuh dari pohon, Hebohkan Warga hingga Tak Diketahui Keberadaannya

“Waktu itu pernah bertanya kenapa nggak dapat BPJS, mereka bilang masa keluarga PNS dapat BPJS. Padahal kan yang ditanggung Askes hanya ibu,” tuturnya.

Sementara itu Jalaludin, Ketua RW 03 Kampung Sukatengah, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Cihampelas mengaku sudah mengurus BPJS PBI dan berkoordinasi dengan pihak puskesmas agar Saepudin segera mendapatkan perawatan yang layak

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Reni Susanti | Editor: Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com