Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dirawat, 12 Warga TTS yang Keracunan Bangkai Kambing Dipulangkan

Kompas.com - 29/12/2019, 17:23 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 12 warga Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, akhirnya dipulangkan ke rumah mereka masing-masing.

Mereka dipulangkan setelah menjalani perawatan medis pasca-keracunan bangkai daging kambing yang dimakan bersama-sama.

Bupati TTS Epy Tahun mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

"Mereka semua sudah ditangani, dan kondisi sampai saat ini semua pasien sudah dikembalikan ke rumah masing-masing," kata Epy kepada Kompas.com, Minggu (29/12/2019).

Baca juga: 12 Warga TTS Keracunan akibat Konsumsi Bangkai Kambing

Epy mengimbau warganya agar lebih hati-hati dalam mengonsumsi makanan yang berbahaya bagi tubuh.

Sebelumnya, aparat Kepolisian Resor TTS berhasil mengungkap penyebab 12 warga Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan, yang dilarikan ke puskesmas setempat seusai makan daging kambing.

"Mereka diduga keracunan obat Viton. Itu obat hewan yang disuntik di kambing milik korban Yakob Neolaka," kata Kasat Reskrim Polres TTS Iptu Jamari kepada Kompas.com, Sabtu (28/12/2019).

Dua ekor kambing yang disuntik obat itu, lanjut Jamari, kemudian mati.

Kambing yang mati itu kemudian disembelih dan dagingnya dikonsumsi oleh 12 orang.

Jamari merinci, 12 orang yang mengalami keracunan yakni Yakobus Neolaka (39), Yoksan Tlonaen (33), Silfa Tlonaen (33), Aloysius Neolaka (13), Wendi Tlonaen (12), Yanto Selan (12), Melki Neolaka (9), Maria Tlonaen (9), Yanti Selan (30), Patrisius Neolaka (1,6), Yanti Tlonaen (1) dan Reja Neolaka (9).

"Para korban keracunan diduga mengonsumsi daging kambing yang disuntik oleh Yakob Neolaka, di mana obat masih terkandung di dalam tubuh hewan tersebut," ungkap Jamari.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 12 warga Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, dilarikan ke Puskesmas setempat, usai makan daging kambing.

"Kejadiannya kemarin siang dan warga dilarikan ke Puskesmas Panite tadi malam,"ungkap Kasat Reskrim Polres TTS Iptu Jamari kepada Kompas.com, Jumat (27/12/2019).

Kejadian itu, kata Jamari, bermula ketika seorang warga yang bernama Yakobus Neolaka (39) menyembelih dua ekor kambingnya yang mati mendadak pada Rabu (25/12/2019).

Setelah disembelih, daging kambing itu dibagikan kepada keluarga dan kerabatnya yang lain.

Daging kambing itu pun dimasak dan dikonsumsi oleh mereka.

"Mereka mengonsumsi daging kambing itu terhitung mulai tanggal 25 sampai 26 Desember kemarin," ujar Jamari.

Baca juga: Keracunan Massal Kembali Terjadi di Sukabumi, Warga Konsumsi Makanan Selamatan

Setelah makan daging kambing, mereka merasa mual, sakit perut dan mencret.

"Para warga yang keracunan, termasuk pemilik kambing Yakobus Neolaka, telah ditangani oleh tim medis Puskesmas Panite. Yang menjalani rawat inap berjumlah lima orang dan rawat jalan tujuh orang," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com