KOMPAS.com - Teror harimau di Sumatera Selatan (Sumsel), kembali menelan korban jiwa, kali ini seorang ibu rumah tangga bernama Sulistiowati (30), warga Kampung 5 Talang Tinggi, Desa Padang Bindu, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, tewas diduga setelah menjadi korban terkaman harimau.
Dengan adanya kejadian ini, tercatat sudah lima orang warga di Sumsel tewas akibat serangan harimau.
Sementara itu, dilansir dari TribunSumsel.com, Plt Bupati Muara Enim Juarsah SH, meminta BKSD dan Polhut untuk menangkap harimau hidup atau mati, karena harimau ini sudah merambah ke pemukiman.
Berikut ini fakta selengkapnya:
Ratemi (50) orangtua kandung Sulis mengatakan, sebelum ditemukan tewas, korban masih sempat bertemu dan pamit dengannya karena ingin mandi sembari mengecek kebun durian miliknya yang sedang berbuah.
"Dia (Sulis) sempat pamit dengan saya, dan bilang katanya mau mandi di kebun, namun sempat saya suruh bayar arisan dulu, dan kemudian dia sempat minta makan dirumah neneknya," katanya dikutip dari TribunSumsel.com.
Dikatakan Ratemi, Sulis adalah anak pertamanya dan telah memiliki satu orang putra bernama Reka Wijaya (9).
Baca juga: Ibu Rumah Tangga di Muara Enim Tewas DIterkam Harimau Saat Mandi
Setelah pergi mandi, sambungnya, hingga sore hari korban tak kunjung pulang, tiba-tiba wak Sulis bernama Katemin (54), yang juga merupakan kakaknya mengatakan, kalau ia telah bertemu harimau dan berhadapan dengan harimau dengan ukurannya sekitar 2 meter.
Mendengar itu, sambungnya, tanpa banya bicara ia langsung teringat Sulis yang sedang mandi, karena lokasi harimau yang dilihat wak Sulis tidak berjauhan dengan tempat ia mandi.
Namun, sesampainya dilokasi pemandian, Ratemi langsung mencari Sulis, tapi dia sudah tidak ada, sementara alat mandinya masih ada.
"Saya panik dan berusaha menncari dia, handuknya saya temukan sudah bergeser dari tempat pemandiannya, tapi tetap tidak bertemu. Saya langsung pulang dan memberitahu keluarga untuk membantu mencari sulis," ungkapnya.
Baca juga: Cerita Katemin Lolos dari Serangan Harimau Setelah Saling Berhadapan, Ini yang Diucapkannya
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan Genman Suhefti Hasibuan membenarkan jika ada seorang warga diduga tewas diterkam harimau.
"Pagi ini saya baru tahu kabar itu dari laporan petugas di lapangan. Informasinya memang ada warga yang meninggal diterkam harimau,"kata Genman, Sabtu (28/12/2019).
Genman menjelaskan, petugas lapangan saat ini masih memeriksa lokasi tersebut masuk wilayah perbatasan hutan lindung atau tidak.
Baca juga: Korban Diterkam Harimau Kembali Bertambah, 5 Orang Tewas di Sumatera Selatan
Dengan adanya kejadian tersebut, Plt Bupati Muara Enim Juarsah SH, meminta BKSD dan Polhut untuk menangkap harimau hidup atau mati.
Juarsah mengatakan, pihaknya tahu jika harimau itu dilindungi oleh Undang-undang. Akan tetapi, lebih baik melindungi manusia daripada hewan buas, sebab itu sama saja melindungi penjahat.
"Senin ini akan dirapatkan untuk mencari langkah-langkah terkait teror harimau apa supaya masyarakat aman, saya sudah bersurat ke BKSDA setengah bulan yang lalu tetapi belum ada balasannya," ungkpapnya.
Baca juga: 4 Warganya Tewas Diterkam Harimau, Gubernur Sumsel Sebut Pagaralam Aman
Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra, Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)/TribunSumsel.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.