Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASN di Cianjur Ubah Sampah Organik Jadi Produk Kecantikan

Kompas.com - 29/12/2019, 12:57 WIB
Firman Taufiqurrahman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Bagi kebanyakan orang, sampah adalah sesuatu yang tidak berguna.

Barang bau yang bisa mendatangkan penyakit, sehingga harus segera dibuang jauh-jauh.

Namun, pandangan tersebut tidak berlaku bagi Nenden Raspati.

Di tangan ibu satu anak asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini, sampah disulap menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Baca juga: Viral, Seorang Ibu di Makassar Tampar Siswa SD di Dalam Kelas Saat Pembagian Rapor

Nenden, ASN di lingkungan Sekretariat DPRD Kabupaten Cianjur ini mampu mendaur ulang sampah yang ia kumpulkan dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya menjadi bahan bakar alternatif, briket, dan produk kosmetik.

Untuk membuat briket, berasal dari sampah campuran, organik dan anorganik.

Sedangkan untuk produk kosmetik seperti masker, lulur, shampo dan sabun batangan harus khusus dari sampah organik, seperti ranting pohon, dedaunan, kayu, dan kertas.

"Sisa makanan rumah tangga, terutama batok kelapa," kata Nenden saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Perumahan Gading Asri, Desa Bojong, Cianjur, Minggu (29/12/2019).

Nenden Raspati, perempuan paruh baya asal Cianjur, Jawa Barat bersama produk karbon aktif dan briket yang dihasilkannya dari alat daur ulang sampah.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Nenden Raspati, perempuan paruh baya asal Cianjur, Jawa Barat bersama produk karbon aktif dan briket yang dihasilkannya dari alat daur ulang sampah.

Untuk pengolahannya sendiri, menggunakan tong yang telah dimodifikasi.

Di dalam alat yang dinamai tabung Reaktor 120C itu, sampah dibakar dengan limbah kayu selama tiga jam hingga menghasilkan karbon aktif atau menjadi arang.

"Untuk membuat briket, setelah arang dihaluskan langsung dipres, berbentuk dadu atau bulat. Namun, kalau untuk dijadikan charcoal bahan lulur atau masker ada proses lanjutannya lagi," kata dia.

Risi dengan sampah

Nenden mengaku, ide awal membuat alat daur ulang sampah karena risi melihat kondisi sampah yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.

Produksi sampah di perumahan itu cukup tinggi. Sedangkan proses pengangkutannya hanya dua kali dalam sepekan.

Jika tidak melakukan sesuatu, lingkungan bisa tidak nyaman bahkan bisa tidak sehat.

Karena itu, ia bertekad ingin melakukan sesuatu yang bisa berkontribusi dalam mengurangi beban sampah yang dibuang ke TPA (tempat pembuangan akhir).

Baca juga: Polisi Tangkap Ibu Penampar Siswa SD di Makassar Saat Pembagian Rapor

Berbekal pengalaman saat bekerja di Dinas PU (Pekerjaan Umum) dan berbagai referensi yang didapat, Nenden pun berhasil membuat alat pembakar sampah dengan kapasitas daya tampung 50 kilogram.

"Jadi, awalnya saya hanya ingin mengurangi beban sampah saja dengan membuat alat ini Namun, kemudian dari hasil pembakarannya ternyata bisa menghasilkan briket dan produk kosmetik, saya menganggap itu bonus dari Allah,” ujar dia.

Nenden Raspati, perempuan paruh baya asal Cianjur, Jawa Barat memerlihatkan sejumlah produk turunan dari hasil pembakaran sampah di dalam alat yang dibuatnya.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Nenden Raspati, perempuan paruh baya asal Cianjur, Jawa Barat memerlihatkan sejumlah produk turunan dari hasil pembakaran sampah di dalam alat yang dibuatnya.
Nenden mengaku, baru menjalani aktivitas produksi awal bulan ini.

Namun, tabung Reaktor 120C yang dirancangnya itu telah dikembangkan setahun lalu dan telah diterapkan di luar daerah seperti Karawang dan Jakarta.

Sementara produk kosmetik dari daur ulang sampah yang diproduksinya, diklaim Nenden, telah lolos uji laboratorium dan aman untuk digunakan, serta berkhasiat jika dipakai.

"Masker dan lulur dari daur ulang sampah ini sudah digunakan sejumlah salon di Cianjur. Kalau briket bahkan sudah ada pesanan dari luar daerah,” kata Nenden.

Setiap hari kecuali Jumat, Nenden dibantu timnya terus mendaur ulang sampah untuk dijadikan karbon aktif dan charcoal.

"Saya juga sudah siapkan alat yang kedua dan ketiga, yang berfungsi untuk menghasilkan pupuk cair dan gas serta minyak dari hasil pembakaran sampah ini,” ujar Nenden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com