Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Gunung Gede-Pangrango: Gunung Bukan Tempat Sampah

Kompas.com - 29/12/2019, 10:59 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Pengelola Taman Nasional Gunung Gede dan Gunung Pangrango (TNGGP), Jawa Barat menyayangkan masih adanya pendaki yang meninggalkan jejak sampah mereka di gunung.

Padahal, perilaku tak terpuji itu dapat mengancam keberlangsungan ekosistem di dalam kawasan konservasi seluas 24.270,80 hektar itu.

Terlebih, sampah yang dibuang kebanyakan jenis anorganik yang butuh puluhan hingga ratusan tahun untuk bisa terurai.

"Petugas masih mendapatkan sampah sisa barang bawaan yang tidak dibawa lagi turun oleh pendaki. Ini sangat kami sesalkan," kata Humas Balai Besar TNGGP, Ade Bagja Hidayat kepada Kompas.com, Minggu (29/12/2019).

Baca juga: Alam Butuh Istirahat, Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup 3 Bulan

Ade menyebutkan, sampah yang ditemukan didominasi bekas bungkus makanan ringan, permen, mie instan, dan botol plastik bekas air mineral.

"Namun, volumenya saat ini jauh lebih berkurang dibanding sebelum diterapkannya regulasi booking secara online," ucap Ade.

"Kendati begitu, sedikit atau banyak, keberadaan sampah di gunung sangat tidak kita harapkan," kata dia.

Pihak pengelola sendiri telah melakukan langkah-langkah antisipasi terkait persoalan sampah di gunung ini, melalui penyuluhan oleh petugas di  pintu masuk pendakian, pemasangan papan peringatan, hingga pemeriksaan barang bawaan pada saat masuk dan pintu ke luar pendakian.

"Namun pada akhirnya dikembalikan kepada kesadaran dari individu masing-masing. Kalau mengaku pendaki atau pecinta alam, tentu tidak akan melakukan hal itu," ujar Ade.

Baca juga: Musim Hujan, Pendakian Gunung Rinjani Ditutup hingga Maret 2020

Oleh karena itu, penutupan jalur pendakian TNGGP dalam tiga bulan ke depan, terhitung dari 31 Desember 2019 hingga 31 Maret 2020, salahsatunya akan digunakan untuk giat operasi bersih gunung.

"Petugas gabungan akan diterjunkan untuk membersihkan sampah-sampah yang ada di dalam kawasan. Di sepanjang jalur pendakian dan di spot-spot berkemah," ucapnya.

Dihubungi terpisah, seorang pendaki Gunung Gede-Gunung Pangrango, Risma (20) mengatakan, dia sering melihat tumpukan dan ceceran sampah di gunung.

"Banyak sekali (sampah). Biasanya di tempat camp, terutama di pinggiran alun-alun di bawah pohon. Kebanyakan sampah plastik sisa makanan," ujar Risma.

"Kalau di jalur pendakian seperti via Putri, tidak terlalu. Namun, di jalur pinggir masih ditemukan beberapa sampah seperti botol bekas buang air kecil, dan tisu," kata dia.

Baca juga: 4 Tips Bagi yang Pertama Kali Naik Gunung

Selain sampah, dikatakan Risma, sumber-sumber air yang biasa digunakan pendaki untuk keperluan memasak dan minum semakin sulit ditemui.

"Hanya beberapa kubangan saja. Itu pun ada sampahnya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com