Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Papua Akui Sulit Ungkap Penembak Sopir Wakil Bupati Nduga

Kompas.com - 28/12/2019, 18:55 WIB
Dhias Suwandi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyatakan proses penyelidikan penembakan Hendrik Lokbere, sopir Wakil Bupati Nduga Wentius Nemiangge, masih berlangsung. 

Namun, Paulus mengakui ada hambatan yang ditemui polisi saat berupaya mengungkap penembak Hendrik.

"Karena lokasinya bukan di dalam kota, sehingga agak sulit untuk dapatkan saksi dan lainnya. Mohon bersabar untuk mengumpulkan bukti itu," ujar Paulus di Jayapura, Sabtu (28/12/2019).

Salah satu kesulitan dalam mengungkap penembak Hendrik, kata Paulus, adalah saksi yang belum bersikap terbuka.

Baca juga: Mahfud Minta Publik Tak Terprovokasi Manuver Politik Wabup Nduga

Hal itu dimaklumi Paulus karena saksi yang kebanyakan adalah kerabat dan keluarga korban masih dalam kondisi berduka.

"Artinya ada penolakan, tapi kita maklumi, mungkin juga karena kondisi kedukaan dan lainnya sehingga belum ada komunikasi baik," kata dia.

Wakil Bupati Nduga, Wentius Nemiangge memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya setelah sopir yang juga ajudannya, Hendrik Lokbere, tewas tertembak pada 20 Desember 2019.

Wentius mengatakan, Hendrik Lokbere tertembak saat berjalan di Kampung Yosema, Distrik Kenyam, Nduga, Papua.

Baca juga: Wakil Bupati Nduga Putuskan Mundur Setelah Sopirnya Tewas Tertembak

Padahal, kata Wentius, sebelum Hendrik tertembak keadaan di Kampung Yosema relatif kondusif. Kala itu tidak ada kontak senjata.

"Tidak ada kontak senjata, itu di tengah jalan dia dapat tembak," kata Wentius yang mengaku sedang berada di Distrik Kenyam, saat dihubungi, Jumat (27/12/2019).

Dia kemudian membuat pernyataan pengunduran diri di Bandara Kenyam pada 24 Desember 2019.

Kala itu, Wentius melepaskan seragam wakil bupati di samping jenazah Hendrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com