"Dulu jujur sering berantem emangan. Di depan saya itu. Sampai babak belur begitulah. Iya berkali-kali lah," ucapnya.
"Terus orangtuanya Edi itu bilang kalau Edi itu punya kelainan," ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya mengakui informasi Edi sering melakukan KDRT.
Selain itu, dari keterangan para saksi, Edi memberitahu jika istrinya minggat sudah cerai kembali ke rumah orang tuanya. Sebelum Edi bunuh diri, ia juga menulis surat wasiat akan menyusul simbahnya dan Seli. Berkaca dari itu, kuat dugaan Edi pelaku pembunuhan.
"Jadi dia (Edi) mengetahui jika Ayu Selisa sudah meninggal. Keberadaan Ayu Selisa di dalam septi tank tidak lazim," ucapnya di Mapolda DIY Jumat.
Dijelaskannya, septic tank menggunakan dua cor, satu sebagai dudukan, satu cor lainnya sebagai penutup. Riko mengatakan akan menelusuri siapa saja teman Edi di rentan waktu 2009 tersebut.
“Masih pendalaman kita, di tahun 2009 siapa temannya, pergaulannya siapa ataupun setelah itu dia intens bergaul dengan siapa kita cari tahu dari saksi-saksi," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.