Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Sufi Iringi Misa Natal di Kota Malang, Pengurus Gereja: Terimakasih Telah Membangun Toleransi

Kompas.com - 27/12/2019, 07:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sekelompok pemuda lintas iman untuk turut berpartisipasi dalam perayaan Natal di Malang.

Harum dupa menguar dari balik Gereja Katolik Paroki Santo Vincentius A. Paulo di Malang, Jawa Timur, saat misa Natal, Rabu (25/12/2019) sore.

Puluhan misdinar atau pelayan Romo berbaris, berjalan pelan. Mereka mengenakan pakaian atas putih dan bawah merah.

Seorang misdinar membawa salib, dua orang yang membawa lilin dan seorang membawa wadah berisi dupa.

Baca juga: Kisah di Hari Natal, Rebana Iringi Paduan Suara di Gereja hingga Pemuda Muslim Bagi Jeruk dan Donat

Pengurus gereja menyambut dan menyapa Gusdurian Muda (Garuda) yang hadir.

Melalui pengeras suara, diumumkan kepada jemaat misa natal jika Gusdurian berada di antara mereka. Mereka hadir untuk membangun toleransi dan berkontribusi pada dialog lintas iman.

"Selamat datang kawan Gusdurian, Gusdurian Muda dan Gubuk Sufi. Mereka hadir untuk menyemarakkan misa Natal. Terima kasih telah hadir dan membangun toleransi," katanya dilansir dari BBC Indonesia.

Berjalan perlahan, mereka memasuki gereja. Sementara di belakang Romo Yohanes Gani Sukarsono dan pemuka gereja mengikuti, berjalan di belakang.

Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Warga Ramai Wisata ke Lokasi Banjir Kampar

Di belakang Romo Gani, sejumlah pemuda mengenakan peci putih berbaju koko dan bersarung. Masing-masing memukul rebana sembari menyanyikan selawat syiir tanpo waton.

Sejumlah perempuan berjilbab dan laki-laki berpeci duduk di antara jemaat misa Natal. Mereka hadir bersama sejumlah anggota Gusdurian Muda lain lintas agama: ada yang beragama Islam, Kong Hu Cu, Buddha, Kristen, Katolik dan penganut kepercayaan.

Baca juga: Polisi Tewas Tertabrak Truk Saat Hendak Amankan Natal dan Tahun Baru

Pesan toleransi melalui seni budaya diharapkan dapat menangkal kekerasan atas nama agama. Eko Widianto/BBC Indonesia Pesan toleransi melalui seni budaya diharapkan dapat menangkal kekerasan atas nama agama.
Di tengah khotbah, Romo Yohanes Gani Sukarsono yang akrab disapa Romo Gani menyampaikan penghargaan terhadap Gusdurian Muda yang hadir di antara jemaat misa natal.

Sebaliknya, jemaat juga diminta melakukan hal yang sama. Saling menghormati, membangun toleransi dan menjunjung kemanusiaan.

Romo Gani menyampaikan tengah membangun relasi lintas iman, salah satunya melalui seni budaya.

Gerakan ini diharapkan bisa menangkal kekerasan atas nama agama, intoleransi, pelarangan ibadah dan pelarangan perayaan Natal yang terjadi di berbagai daerah.

"Tak cuma pesan melalui spanduk, ini disampaikan langsung. Harapannya agar agama bukan lagi menjadi sekat, tapi agama menjadi bagian (dari upaya) membangun kemanusiaan. Percuma ada agama jika kemanusiaan masih ditindas," ujarnya.

Baca juga: Di Kulonprogo, Ada Toleransi di Sepotong Roti...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com