Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rektor UNY Siapkan Konser Dibayar Pakai IP, Nilai Kurang dari 3 "Live Streaming"

Kompas.com - 26/12/2019, 19:33 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memberi apresiasi bagi mahasiswa dengan indeks prestasi (IP) di atas 3 dengan memberikan tiket konser gratis.

Tak hanya sekali, UNY akan kembali memberikan hadiah kepada mahasiswa yang berprestasi untuk kembali menonton konser gratis 2020 mendatang. 

Rektor UNY Sutrisna Wibawa menceritakan, awal mula adanya konser gratis ini karena dirinya ingin memberikan penghargaan kepada para mahasiswa yang sudah giat belajar.

Salah satunya, menyediakan konser dengan tiket menggunakan IP.

Baca juga: Cerita di Balik Viralnya Ajakan Rektor UNY Tonton Konser Sheila On 7 dengan IP

Tahun depan, tepatnya 19 April 2020, UNY kembali menyelenggarakan konser unik itu, dengan menghadirkan Sheila on 7.

"Luncurkan (nonton konser pakai tiket IP), supaya anak-anak atau adik mahasiswa itu fokus belajar, sehingga meningkatkan prestasi," katanya ditemui di Gunungkidul, Selasa (24/12/2019). 

"Kalau IP-nya tinggi dia akan di kelas VIP. Bahkan rektornya di kelas biasa, saya memberi penghargaan adik-adik mahasiswa. Betul bisa dilihat konser (awal) tahun lalu saya di belakang, anak-anak yang di depan," ucapnya 

Pada Dies Natalis UNY yang ke-55 awal tahun 2019, Sutrisna juga menerapkan konsep yang sama dan akhirnya viral saat itu.

Baca juga: Viral Konser Sheila On 7 Pakai IP, Ini Alasan Rektor UNY

Konser yang digelar tanggal 19 April 2020 di GOR UNY ini nantinya akan bisa dinikmati oleh mahasiswa mahasiswi UNY yang memiliki IP minimal 3.

Hal ini tentu memiliki alasan, karena beberapa minggu sebelumnya akan dilaksanakan ujian akhir semester (UAS).

Diharapkan mahasiswa bisa belajar bersungguh-sungguh dan bisa menonton konser dengan gratis.

"Supaya UAS bisa meningkat, yang IP-nya kurang dari 3 bisa nonton live streaming," ucapnya. 

Disinggung mengenai tanggapan para mahasiswa, Sutrisna mengaku jika memiliki tanggapan beragam, mulai dari postif, dan ada juga yang menganggapnya diskriminatif.

"Umumnya menanggapi positif," ucapnya.

Dalam kunjungan ke Gunungkidul, selain sosialisasi pendirian sekolah Vokasi yang akan didirikan di Gunungkidul, Sutrisna sempat mengunjungi tim Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional Universitas Negeri Yogyakarta (PKM UNY). 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com