Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Puja, Malam Sebelum Kehilangan Ibu dan Adik dalam Kecelakaan Bus Sriwijaya

Kompas.com - 26/12/2019, 16:36 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Puja, gadis berusia 18 tahun asal Palembang kehilangan ibu dan adiknya karena menjadi korban kecelakaan bus Sriwijaya di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Senin (23/12/2019) dini hari.

Ibu Puja, Nyimas Fitria (40) dan adiknya, Raisa (5) dinyatakan tewas dalam kecelakaan maut tersebut.

Keduanya telah dimakamkan di tempat terpisah. Nyimas dimakamkan di TPU Talang Kerangga, sementara Raisa di TPU Bukti Lama, Kecamatan Makrayu, Palembang.

Puja bercerita, ibu dan adiknya berada di Bengkulu sejak 5 Desember 2019 untuk menghadiri acara pernikahan keluarga.

Dua hari sebelum kejadian, adik ke empatnya itu sempat melakukan video call.

Dalam sambungan video call itu, Raisa minta dibelikan topi dan jalan-jalan. 

"Kami janji mau ke pasar, untuk beli topi Raisa setelah sampai Palembang. Tapi ternyata adik dan ibu saya jadi korban kecelakaan itu," kata Puja, saat berbincang dengan Kompas.com di kediamannya, Kamis (26/12/2019).

Baca juga: Anak dari Korban Kecelakaan Bus Sriwijaya Menikah di Depan Jenazah Ayahnya

Malam sebelum kecelakaan, Puja mengaku sulit tidur. Ia terus terpikir adik dan ibunya yang saat itu sedang dalam perjalanan ke Palembang.

Pagi setelah itu, ia pun dibuat terkejut setelah mendapatkan kabar bahwa bus Sriwijaya yang ditumpangi oleh ibu dan adiknya jatuh ke jurang.

Tanpa berpikir panjang, Puja yang saat itu sedang berada di Kota Prabumulih langsung menuju Palembang untuk pulang ke rumahnya di jalan KH Faqih Usman lorong Sintren, Kelurahan 3/4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang.

"Sepanjang jalan saya cuma bisa menangis, ingat ibu sama adik saya. Kami ada empat saudara, saya anak kedua, adik saya yang meninggal bungsu," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com