Dipilihnya Kabupaten Pidie sebagai lokasi utama penyelenggaraan peringatan 15 tahun gempa dan tsunami Aceh ini didasarkan pada kejadian masa lalu.
Baca juga: 5 Fakta Gempa dan Tsunami Aceh, Tragedi yang Terjadi 15 Tahun Lalu...
Di mana Kabupaten Pidie juga terdampak serius gempa dan gelombang tsunami yang mengakibatkan kehancuran harta benda dan korban nyawa masyarakat setempat.
Aktivitas dzikir dan berdoa mendominasi peringatan tersebut. Selain itu juga digelar kegiatan kenduri dan pameran foto serta konser religi.
Pada kesempatan ini, Pemerintah Aceh juga memberi penghargaan kepada sejumlah negara yang ikut membantu kebangkitan Aceh.
Sebelumnya, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat aceh untuk menggelar doa bersama di masjid dan meunasah, di wilayah masing-masing untuk memperingati 15 tahun tsunami Aceh.
Rumah-rumah dan perkantoran juga diimbau untuk mengibarkan bendera setengah tiang selama dua hari, 26-27 Desember 2019.
Pemerintah Aceh juga telah menetapkan setiap tanggal 26 desember sebagai hari libur daerah.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Donni Munardo mengatakan, bencana alam adalah kejadian alam yang berulang.
Yang paling penting bagaimana masyarakat diberitahu akan keberadaan bencana di sekitarnya, dan adanya kesungguhan pemerintah mensosialisasikan hal tersebut.
BNPB kini terus memasyarakatkan Keluarga Tangguh Bencana (Katana) sampai ke desa.
“Katana yang diluncurkan di Aceh juga salah satu strategi kita melakukan kesiap-siagaan bencana," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.