Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kecelakaan Beruntun di Tol Medan-Tebing Tinggi

Kompas.com - 26/12/2019, 11:21 WIB
Pythag Kurniati

Editor


KOMPAS.com- Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Tol Medan-Tebing Tinggi KM 58+800 di Desa Pasar Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai.

Dirlantas Polda Sumut Kombes Pol Kemas Ahmad mengatakan kecelakaan terjadi pada Rabu (25/12/2019) sekitar pukul 19.30 WIB.

Menurutnya ada dua kejadian dalam peristiwa tabrakan beruntun ini.

Dilansir dari Tribunnews, kecelakaan pertama bermula saat sebuah mobil Mitsubishi L300 melaju dari arah Medan menuju Tebingtinggi.

Mobil tersebut tiba-tiba mengalami pecah ban di Jalan Kuala Namo Tebing Tinggi, di KM 58.800.

Setelah mengalami pecah ban, mobil ditabrak dari belakang oleh mobil Toyota Innova dan Toyota Avanza yang datang dari arah Medan menuju Tebingtinggi.

Benturan keras terjadi. Dua orang diketahui tewas. Mereka adalah sopir mobil Mitsubishi L300 dan sopir Toyota Innova.

Baca juga: Penyebab Kecelakaan Bus Sriwijaya Masih Diselidiki

Dua kejadian

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Kemas mengatakan, ada dua kejadian dalam kasus tabrakan beruntun di Tol Medan-Tebing Tinggi.

"Ini ada dua kejadian. Jadi setelah tiga mobil itu (Mitsubishi, Innova dan Avanza), ada lagi bus Sentosa kontra mobil Toyota Innova kontra mobil ambulans," kata Kemas, dilansir Tribunnews, Kamis (26/12/2019) dini hari.

Ia menjelaskan, kejadian kedua berawal saat mobil Toyota Innova dan ambulans mengurangi kecepatan di KM 58.600 tol Medan-Tebing Tinggi.

Di belakangnya muncul sebuah bus yang datang searah dengan kecepatan tinggi. Bus menabrak bagian belakang Toyota Innova.

Kemudian, Toyota Innova menabrak bagian belakang mobil ambulas yang berada di depannya.

"Korban dari tiga mobil di TKP kedua ini mengalami luka ringan,"ucapnya.

Baca juga: Korban Kecelakaan Bus Sriwijaya Jadi 35 Orang, Tim SAR Hentikan Sementara Pencarian

Keterangan korban luka

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Enam orang mengalami luka dalam kecelakaan beruntun tersebut. Mereka adalah L. MUhammad Yusuf, Misliati, Nuri, Muhammad Rafi, Ester dan Rumina.

Salah seorang korban luka Muhamamad Yusuf mengatakan dirinya baru pulang dari Carrefour Medan dan melintasi di tol tersebut.

Ia mengendarai mobil Avanza BK 1411 PE bersama istrinya Misliati dan dua anaknya, Nuri dan Muhamamd Rafi.

Saat mengemudi, Yusuf mengetahui ada kecelakaan di depannya. Yusuf yang melihat dua orang telah tergeletak di aspal kemudian membangunkan istrinya yang sedang tidur.

"Ada lima kali aku bilang Allahu Akbar karena terkejut. Baru tiba-tiba mobil kami pun disorong (ditabrak) dari belakang. Enggak tahu mobil apa yang menabrak kami," kata Yusuf.

Tiba-tiba ia dan istrinya terjepit. Sedangkan dua anaknya terpental ke bagian depan. Mereka mengalami luka-luka.

"Kuusahakanlah waktu itu aku bisa terlepas dari jepitan dan langsung selamatkan anak dan istriku yang memang sedang hamil. Kami ke rumah sakit dibawa mobil ambulans. Kalau mobil ya rusak lah sudah," kata Yusuf.

Sumber: KOMPAS.com (Editor: David Oliver Purba), Tribunnews

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com