Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Destinasi Wisata Tahura Sultan Adam Mandiangin, Idola Baru Pariwisata Kalsel

Kompas.com - 26/12/2019, 08:59 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANJAR, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tak main-main menggarap sektor pariwisata untuk menggantikan sektor pertambangan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Selain pasar terapung yang menjadi pariwisata unggulan, Pemprov Kalsel baru saja membuka kembali destinasi wisata unggulan, yaitu Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam Mandiangin.

Tahura Sultan Adam Mandiangin menawarkan eksotisme alam Kalimantan yang masih alami.

Terletak di Desa Mandiangin, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalsel, Tahura Sultan Adam Mandiangin memiliki luas 112.000 hektar yang bisa di eksplore oleh para wisatawan dengan 200 hektar yang sudah ditata sedemikian rupa.

Baca juga: Pemprov Kalsel Belajar dari Finlandia soal Kehutanan dengan Sistem Online

Tahura Sultan Adam Mandiangin juga masuk pada kawasan Geopark Meratus Mandiangin Geosite yang dirancang oleh Pemprov Kalsel untuk menjadi Unesco Geopark atau Geopark Internasional.

Sebelumnya kawasan Tahura Sultan Adam Mandiangin sempat ditutup karena rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan.

Di kawasan ini para wisatawan bisa menikmati indahnya puncak Mandiangin yang dijuluki sebagai negeri diatas awan yang keindahannya tak kalah oleh daerah lain.

Selain itu, wisatawan juga bisa melihat langsung berbagai macam flora dan fauna khas hutan Kalimantan.

Baca juga: Punya Bandara Internasional, Ini Target yang Ingin Dicapai Kalsel

Tahura Sultan Adam Mandiangin berjarak sekitar 80 kilometer dari ibukota Provinsi Kalsel, Banjarmasin, atau bisa ditempuh selama 2 jam perjalanan menggunakan mobil.

Untuk menikmati keindahan kawasan ini, pengunjung tak perlu merogoh kocek dalam-dalam.

Cukup membayar karcis masuk sebesar Rp.5.000 untuk 1 orang, wisatawan sudah bisa menikmati indahnya destinasi wisata ini.

Kawasan ini diharapkan menjadi destinasi wisata unggulan yang dapat menjadi sumber pemasukan kas daerah bagi Kalsel yang saat ini masih bertumpu pada sektor pertambangan.

Sekretaris Daerah Pemprov Kalsel, Haris Makkie secara resmi membuka kawasan wisata Tahura Sultan Adam Mandiangin pada, Rabu (25/12/2019) sore.

Haris mengatakan, Tahura Sultan Adam diharapkan akan menjadi idola baru pariwisata Kalsel.

"Kita harapkan ini menjadi suatu destinasi wisata yang kita unggulkan dan juga diharapkan menjadi idola baru pariwisata Kalsel," ujar Haris Makkie usai membuka secara resmi kawasan Tahura Sultan Adam Mandiangin.

"Kita menyadari bahwa sektor pertambangan yang menjadi andalan kita lambat laun juga akan habis, oleh karena itu kita harus mempersiapkan ini," lanjut Haris.

Baca juga: Gubernur Kalsel Ingin Jokowi Resmikan Bandara Internasional Syamsuddin Noor

Pariwisata alam bebas

Haris menambahkan, Tahura Sultan Adam nantinya tidak hanya menjadi kawasan pariwisata kepetualangan dan alam bebas.

Tetapi juga diharapkan sebagai kawasan pendidikan dan penelitian flora dan fauna bagi para mahasiswa.

Untuk itu kata Haris, Pemprov Kalsel akan terus mengembangkan kawasan ini agar mampu bersaing dengan destinasi wisata alam lain di Indonesia.

"Sepanjang anggarannya tersedia, kita akan terus lengkapi, benahi ini agar betul-betul menjadi destinasi yang murah agar memberikan pengalaman yang baik bagi pengunjungnya," jelas Haris.

Tahura Sultan Adam Mandiangin dikelola sepenuhnya oleh Dinas Kehutanan Pemprov Kalsel.

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, Tahura Sultan Adam Mandiangin akan terus digenjot fasilitasnya karena telah diteliti dan dilirik oleh Unesco.

Unesco ungkap Hanif sudah memberikan sinyal akan meningkatkan status Tahura Sultan Adam Mandiangin sebagai Geopark Internasional.

"Seminggu yang lalu tim asistensi Unesco telah memberikan sinyal bahwa Mandiangin menjadi salah satu geosite yang bisa ditingkatkan menjadi Unesco Geopark atau geopark internasional," ungkap Hanif.

Baca juga: 5 Fakta Negeri di Atas Awan, Viral di Media Sosial hingga Diusulkan Jadi Geopark

Target retribusi Rp 3 miliar per tahun

Jika kawasan ini sudah berstatus Geopark internasional, Hanif optimistis akan meningkatkan kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri.

Apalagi lanjutnya, Kalsel saat ini juga telah memiliki bandara bertaraf internasional sehingga akan memudahkan wisatawan berkunjung ke Kalsel.

"Jika ini sudah bertaraf internasional maka sangat mungkin menarik jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke sini, apalagi kita juga sudah punya bandara internasional," kata Hanif.

Dengan dibukanya kembali destinasi wisata Tahura Sultan Adam Mandiangin, bukan tidak mungkin akan menjadi salah satu sumber PAD bagi Kalsel.

Untuk tahun 2020, Pemprov Kalsel melalui Dinas Kehutanan menargetkan pemasukan dari retribusi sebesar Rp 3 miliar per tahun.

"Untuk tahun depan kita target Rp 3 miliar, semoga itu bisa tercapai," kata Hanif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com