Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak dari Korban Kecelakaan Bus Sriwijaya Menikah di Depan Jenazah Ayahnya

Kompas.com - 26/12/2019, 08:30 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Dwi Fitria Rahmadi, anak dari Warsono (62), salah satu korban kecelakaan maut bus Sriwijaya di Liku Lematang, Kota Pagaralam, memutuskan untuk menikah di depan jenazah ayahnya.

Pernikahan Dwi dengan seorang lelaki bernama Rahmad Kasmantri berlangsung Rabu (25/12/2019) pagi di Dusun 1 Perajen RT 1, Kelurahan Mariana, Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.

"Awalnya akad nikah direncanakan pada 29 Desember 2019. Namun, karena kondisinya berkabung jadi kedua keluarga sepakat memajukan waktu akad hari ini (Rabu)," kata besan Warsono, Kasim usai prosesi akad nikah.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Heboh Kucing Pukul Ular Kobra hingga Tewas | Korban Bus Sriwijaya Terkurung Dalam Mobil

Dwi tampak tak bisa menyembunyikan air matanya saat prosesi akad karena jenazah Warsono berada di hadapanya. Begitupun kesedihan anggota keluarga yang lain.

Namun, Dwi mencoba tabah dan ikhlas melepas kepergian ayahnya.

Proses akad berjalan lancar dan warga langsung memakamkan jenazah Warsono di TPU Desa Perajen usai akad.

Selain Warsono, diketahui ada empat warga Desa Perajen lainnya yang menjadi korban kecelakaan maut bus Sriwijaya pada Senin malam.

Mereka adalah Ulul Azmi (15), Selvi (16), M Ikbal (13) dan Amelia Sapira (13).

Kepala Desa Perajen Anhar mengatakan, keempat korban lainnya merupakan warganya yang bersekolah di salah satu pesantren di Bengkulu.

Warsono dan keempatnya juga masih memiliki hubungan darah.

"Dia (Warsono) itu ke Bengkulu ingin jemput cucunya (Akbar) dan yang lain karena tantenya (Dwi) akan menikah. Tapi apadaya takdir berkata lain," kata Anhar.

Kelima jenazah dikebumikan di lokasi yang sama atas kesepakatan keluarga.

Anhar tidak menyangka kelima warganya menjadi korban kecelakaan bus Sriwijaya.

Sebagai ungkapan duka cita, Wakil Bupati Banyuasin, Slamet, datang langsung menjadi saksi pernikahan Dwi dan Rahmad.

Ia juga menyampaikan duka cita dari Bupati Banyuasin, Askolani kepada keluarga korban.

Sebelumnya diberitakan, bus Sriwijaya berpelat BD 7031 AU rute Bengkulu - Palembang terjun ke jurang di Liku Lematang Jalan Lintas Pagaralam - Lahat KM 9, Desa Plang Kenidai, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam, Senin pukul 23.15 WIB.

Bus tak mampu menanjak sehingga mundur dengan kecepatan tinggi lalu menabrak beton pembantas.

Bus kemudian terjun dari ketinggian 80 meter.

Baca juga: 6 Fakta Baru Kecelakaan Bus Sriwijaya, Bukan Kejadian Pertama hingga KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan

Liku Lematang memang dikenal cukup rawan karena kerap terjadi kecelakaan terutama saat jalur licin.

Data tim SAR terbaru hingga Rabu pukul 16.00 WIB, korban meninggal dunia tercatat 34 orang.

Korban terdiri dari 16 laki-laki dan 12 perempuan, serta korban selamat sebanyak 13 orang, sehingga total yang telah dievakuasi sebanyak 47 korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com