PEKANBARU, KOMPAS.com - Lokasi banjir di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, semakin ramai dikunjungi masyarakat untuk mengisi liburan Natal dan Tahun Baru.
Seperti yang dilihat Kompas.com, Rabu (25/12/2019) sore, ratusan warga berwisata ke lokasi banjir tersebut.
Sepanjang jalan menuju Desa Buluh Cina yang digenangi banjir tampak dipadati pengunjung. Warga datang dari berbagai daerah.
Baca juga: Cerita Korban Banjir Kampar, Panik Saat Tengah Malam hingga Menahan Lapar
Kebanyakan warga membawa anak-anaknya untuk mandi dan bermain air ke lokasi banjir untuk mengisi hari libur.
Sebagian anak-anak tampak berenang menggunakan pelampung itik.
Namun, ada juga beberapa pengunjung menyewa perahu mesin untuk berkeliling ke permukiman warga yang digenangi banjir.
Lokasi banjir yang menjadi tempat wisata dadakan itu sebenarnya cukup beresiko.
Pasalnya, selain arus yang sangat deras, ketinggian banjir juga bervariasi, mulai dari 50 sentimeter hingga satu meter.
Sehingga, dikhawatirkan anak-anak terseret arus atau tenggelam.
Sementara, petugas keamanan jarang bersiaga di lokasi untuk menjaga aktivitas warga.
Salah seorang pengunjung dari Kota Pekanbaru, Farhan (40) mengaku sudah dua kali datang ke lokasi banjir untuk liburan.
"Anak-anak kan libur sekolah. Jadi ke sini tujuannya bawa anak-anak mandi dan juga nengok pasar ikan," kata Farhan saat diwawancarai Kompas.com, Rabu.
Karena arus banjir yang deras, dia mengaku terus mengawasi dua orang anaknya yang dibawa ke lokasi bencana tersebut.
Baca juga: Banjir di Kampar Riau Tak Kunjung Surut, Dapur Umum Ditambah
Rosmiati (42), warga Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu mengatakan hampir setiap hari membawa anaknya mandi ke lokasi banjir.
"Kampung saya tak jauh dari Desa Buluh Cina. Jadi hampir setiap hari bawa anak main ke sini," sebut Rosmiati pada Kompas.com, Rabu.
Dia mengaku tidak khawatir membawa seorang putrinya yang masih kecil untuk mandi di arus banjir yang deras.
"Enggak khawatir, yang penting selalu diawasi. Memang arusnya sangat deras karena air naik lagi," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Buluh Cina terpilih Azrianto mengimbau warga berhati-hati saat mandi di lokasi banjir.
"Saran dan imbauan kami, bagi masyarakat Desa Buluh Cina dan warga dari luar yang datang ke sini agar berhati-hati kalau ingin mandi, karena arus diperkirakan semakin deras. Jadi kalau tidak bisa berenang, orangtua kami harap anak-anak diawasi. Karena kita tidak ingin adanya korban jiwa," ucap Azrianto kepada Kompas.com, Rabu.
Untuk diketahui, banjir di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, sudah berlangsung selama dua pekan setelah lima pintu waduk PLTA Koto Panjang dibuka.
Meski sempat surut sedikit selama beberapa hari, kini ketinggian banjir kembali bertambah karena curah hujan di hulu sungai masih tinggi.
Jadi, ketinggian air di rumah warga sudah ada yang mencapai satu setengah meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.