Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PWNU Riau Salurkan 1 Ton Beras untuk Korban Banjir di Kampar

Kompas.com - 25/12/2019, 19:51 WIB
Idon Tanjung,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Bantuan sembilan bahan pokok (sembako) dari berbagai pihak terus mengalir kepada korban banjir di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.

Kali ini, bantuan disalurkan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Riau, Rabu (25/12/2019).

Proses penyaluran bantuan terpaksa menggunakan dua unit perahu mesin menuju kantor desa.

Sebab, akses jalan menuju desa tak bisa dilewati kendaran roda empat karena juga digenangi banjir.

Bantuan terlebih dahulu diserahkan kepada aparat desa dan setelah itu dibagi rata ke warga.

Baca juga: Sebanyak 62.630 Jiwa di 6 Kabupaten Terdampak Banjir di Riau Sejak Pertengahan November

Ketua PWNU Riau Tengku Rusli Ahmad menyebutkan, bantuan yang disalurkan berupa beras dan mie instant.

"Beras 1 ton dan Indomie 300 kardus. Bantuan ini dikumpulkan kawan-kawan pengurus selama dua hari untuk disalurkan kepada korban banjir di Desa Buluh Cina," ujar Rusli kepada Kompas.com, Rabu.

Bantuan beras dan mi instan ini, lanjut Rusli, memang sedang dibutuhkan warga setelah berkoordinasi dengan pemerintah desa. 

Apalagi, hampir semua warga yang terdampak banjir bertahan di rumah dan membutuhkan makanan.

"Semoga bantuan yang kami berikan dapat  meringankan beban warga yang terdampak banjir," ucap Rusli.

Rusli menyatakan, jika banjir tidak surut dalam beberapa hari ke depan PWNU Riau akan kembali menyalurkan bantuan yang dibutuhkan warga.

Baca juga: Banjir di Kampar Riau Tak Kunjung Surut, Dapur Umum Ditambah

"Kami consern ke Buluh Cina, karena desa ini sebenarnya harus diperhatikan ke depannya. Pertama, karena sudah langganan hampir setiap tahun dilanda banjir," kata Rusli.

Oleh karena itu, sambungnya, PWNU Riau akan membantu pemerintah desa, terutama terkait akses jalan menuju desa yang juga terendam banjir. 

Akses jalan dari Desa Baru menuju Desa Buluh Cina itu juga terdapat beberapa kerusakan dan harus diperbaiki.

"Sebenarnya akses jalan ini harus ditinggikan supaya tidak digenangi banjir. Tambah setengah meter saja saya rasa sudah cukup. Jadi bisa dilalui sampai ke tepi sungai," terang Rusli.

Kemudian yang kedua, tambah dia, yang sangat penting lagi saat ini adalah pembangunan jembatan, yang sudah lama diimpikan masyarakat.

Karena, Desa Buluh Cina ini terbagi dua wilayah yang dibelah Sungai Kampar. Sementara penyeberangan hanya menggunakan kapal motor. 

"Soal jembatan sudah saya coba bantu (koordinasi dengan pemerintah) kemarin. Insya Allah tahun depan akan dimulai dibangun jembatan gantung yang bisa dilewati mobil roda empat," kata Rusli.

Sementara itu, Azrianto selaku kepala desa Buluh Cina terpilih, menyampaikan terima kasih bantuan yang disalurkan, baik dari pemerintah maupun pihak lainnya.

"Alhamdulillah, sudah dua minggu banjir di desa kami bantuan terus mengalir. Hari ini kami berterima kasih kepada PWNU Riau yang memberikan bantuan 1 ton beras dan sekitar 300 kardus indomie," ucap Azrianto.

Dia menyebutkan, saat ini ketinggian banjir di permukiman warga bertambah sekitar 15 sentimeter sejak dua hari yang lalu. Sehingga, ketinggian air dari satu meter menjadi satu setengah meter.

Sementara warga yang terdampak banjir, kata Azrianto, tercatat sebanyak 519 kepala keluarga (KK) terdiri dari 1.569 jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com