Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Pesan Damai Natal dari Seluruh Negeri, Umat Kristiani Bagi Bingkisan hingga Banser Jaga Gereja

Kompas.com - 25/12/2019, 06:56 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan perayaan Hari Natal 2019 bisa dijadikan momentum untuk memperkuat semangat kebhinekaan di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Bambang melalui keterangan tertulisnya, Selasa (24/12/2019).

Menurutnya kemajemukan agama yang ada di Indonesia adalah sumber kekuatan utama Bangsa Indonesia, bukan sumber perpecahan.

"Sekali lagi, momen perayaan Natal ini harus menjadi suatu momentum yang baik bagi seluruh umat. Ajaran agama yang mengajarkan kebaikan, dapat kita laksanakan untuk membangun bangsa dan negara Indonesia," ucapnya.

"Sehingga, melalui momen Perayaan Natal, bangsa Indonesia dapat semakin dipersatukan," kata Bambang.

Berikut 5 pesan damai natal dari seluruh negeri

1. Di Timika, anak muda lintas agama jaga misa

Relawan lintas agama ikut membantu mengamankan Misa Natal di Gereja Katolik Tiga Raja Timika, Selasa (24/12/2019)KOMPAS.com/IRSUL PANCA ADITRA Relawan lintas agama ikut membantu mengamankan Misa Natal di Gereja Katolik Tiga Raja Timika, Selasa (24/12/2019)
Di Timika, anak muda yang tergabung dalam Forom Kerukunan Umat Beragama (FKUB) ikut membantu mengamnakan pelaksaaan misa natal bagi umat Katolik.

Anak muda dari agama Islam, Hindu, dan Budha itu sudah berada di sekitar Gereja Katolik Tiga Raja sejak Kamis (24/12/2019) sore.

Mereka ikut mengatur arus lalu lintas agar kendaraan yang masuk keluar gereja lancar.

Ketua FKUB Mimika Ignatius Adi mengatakan ada 80 relawan baik beragama Islam, Hindu dan Budha yang ikut mengamankan misa batal di Timika.

"Semunya 80 orang relawan," kata Ignatius kepada Kompas.com..

Ia menjelaskan keterlibatan relawan lintas agama dalam pengamanan ibadah hari raya keagamaan sudah menjadi rutinitas setiap tahunnya.

"Ini sebagai gambaran toleransi hidup antarumat beragama," tutur Ignatius

Baca juga: Potret Toleransi di Timika, Anak Muda Hindu, Budha, dan Islam Amankan Misa Natal

 

2. Di Ambon, Banser dan umat Hindu ikut jaga gereja

Anggota Banser Ambon bersama pemuda umat hindu ikut menjaga malam ibadah Natal di Gereja Silo Ambon, Selasa malam (24/12/2019)KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Anggota Banser Ambon bersama pemuda umat hindu ikut menjaga malam ibadah Natal di Gereja Silo Ambon, Selasa malam (24/12/2019)
Puluhan anggota Barisan Ansor Nahdatul Ulama (Banser) Kota Ambon bersama sejumlah umat Hindu ikut mengamankan ibadah malam Natal di sejumlah gereja di Kota Ambon, Selasa (24/12/2019) malam.

Mereka ikut menjaga sejumlah gereja besar di AMbon seperti Gereja Maranatha, Gereja Silo, dan Gereja Katedral Fransiskus Xaverius Ambon bersama personel TNI dan Polri.

Saat para jemaat keluar dari gereja, mereka disambut dengan salaman dan ucapan selamat natal oleh para anggota Banser dan pemuda Hindu.

Ketua GP Ansor Cabang Ambon Abdul Kadir Mualo kepada Kompas.com di depan Gereja Silo Ambon mengatakan ada 20 Banser yang ikut menjaga gereja di Ambon.

“Tahun-tahun kemarin kita juga lakukan hal yang sama, kita ingin agar nilai-nilai toleransi antarumat beragama di Maluku tetap terjaga,” ujarnya.

Semenrara itu salah pemuda Hindu yang ikut mengamankan ibadah natal di gereja, Wayan Supriyana bercerita ikut menjaga ibadah malam Natal di Ambon sebagai upaya untuk memupuk rasa toleransi dan tenggang rasa antarsesama umat beragama di Maluku.

Ia mengatakan ada 12 orang dari umat Hindu yang ikut menjaga beberapa gereja di Ambon.

“Kita dari umat Hindu semua ada 12 orang yang mala mini ikut menjaga gereja, jadi ada tiga di gereja Silo, tiga di Gereja Maranatha, tiga di Gereja Katedral dan tiga lagi di Gereja Bintang Laut,” ujarnya.

“Kita ingin menunjukan bahwa toleransi di Maluku itu sangat indah,” ujarnya.

Baca juga: Di Ambon, Banser dan Umat Hindu Ikut Jaga Gereja Saat Ibadah Natal

 

3. Pemkab Bulukumba fasilitasi umat Katolik

IlustrasiANNECORDON Ilustrasi
Di Bulukukumba, pemerintah kabupaten memfasilitasi umat Katolik untuk merayakan natal di gedung PKK atau ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba.

Fasilitas tersebut diberikan karena umat Katolik di Bulukumba belum memiliki gereja.

“Kami memfasilitasi umat Kristen Katolik merayakan Natal di Kabupaten Bulukumba. Kami sudah tawarkan gedung PKK atau ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba untuk digunakan perayaan Natal. Karena, umat Katolik di Kabupaten Bulukumba yang jumlahnya masih sedikit tidak mempunyai gereja,” kata Wakil Bupati Bulukumba Tommy Satria Yulianto.

Sementara umat Kritiani Protestan bisa merayakan di gerejanya.

Ia mengatakan syarat pembuatan gereja untuk Umat Katolik di Bulukumba masih belum terpenuhi karena jemaat Katolik di Bulukumba masih sedikit.

Namun ia berjanji akan mencarikan solusi tempat ibadah untuk mereka.

“Tahun 2017 lalu, rumah pastor yang terletak di pemukiman penduduk dijadikan tempat perayaan Natal. Sempat situasi memanas antara warga sekitar rumah pastor, karena adanya selebaran bahwa rumah pastor sebagai Gereja umat Katolik. Itulah yang menjadi pemicunya, tapi sudah dua tahun terakhir ini situasi sudah kondusif,” bebernya.

Baca juga: Tak Ada Gereja, Pemkab Bulukumba Fasilitasi Umat Katolik Rayakan Natal

 

4. Risma sampaikan pesan damai

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya serta Forkopimda saat mengunjungi GKI Jalan Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (24/12/2019) malam.KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya serta Forkopimda saat mengunjungi GKI Jalan Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (24/12/2019) malam.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengunjungi sejumlah gereja di Surabaya, pada malam Natal, Selasa (24/12/2019) malam.

Saat smabutan di Gereja Santo Yakobus, Risma memberikan sambutan dan ucapan Natal kepada umat Kristiani.

"Kami atas nama Forkopimda Surabaya, mengucapakan selamat merayakan Natal 2019 dan selamat Tahun Baru 2020," kata Risma.

"Senang sekali kami berada di tengah-tengah bapak ibu sekalian, dalam perayaan Natal bersama-sama di Gereja Santo Yakobus," imbuh Risma.

Kepada umat Kristiani, Risma berharap perayaan Natal dapat berjalan khidmat, tenang, dan penuh damai.

"Kita tahun lalu mendapatkan cobaan, karena itu mari kita jaga kedamaian ini untuk kita bisa bersama-sama hidup tentram di Kota Surabaya," ujar Risma.

Baca juga: Risma Kunjungi Sejumlah Gereja di Malam Natal, Sampaikan Pesan Damai

 

5. Pesan damai natal dari Ganjar

Foto 2- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengunjungi Gereja Katedral Semarang, Selasa (24/12/2019) malam.KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Foto 2- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengunjungi Gereja Katedral Semarang, Selasa (24/12/2019) malam.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi Gereja Katedral Semarang bertepatan pada malam Misa Natal, Selasa (24/12/2019).

Dengan mengenakan pakaian batik, Ganjar menyampaikan ucapan selamat Natal kepada seluruh jemaah yang hadir karena telah membawa suasana suka cita dalam perayaan Natal.

"Saya menyampaikan selamat Natal, semoga tahun ini bisa membawa kebahagiaan dan dapat terjalin persaudaraan bagi kita semuanya," ujar Ganjar di hadapan jemaat.

Sebelumnya, Ganjar telah mengunjungi beberapa gereja di Kota Semarang seperti Gereja Blenduk di kawasan Kota Lama Semarang.

Dengan mengendarai sepeda motor bersama Kapolda dan Pangdam IV Diponegoro, Ganjar mengecek kesiapan personel TNI/Polri yang bertugas mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Baca juga: Pesan Ganjar Saat Malam Misa Natal di Gereja Katedral Semarang

 

6. Umat Kristiani di Kulonprogo bagi bingkisan natal

Kerukunan antar tetangga terlihat kental di Karangtengah Lor, Margosari, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo, DI Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Kerukunan antar tetangga terlihat kental di Karangtengah Lor, Margosari, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo, DI Yogyakarta.
Umat Krisitiani di Karangtengah Lor, Desa Margosari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta membagikan bingkisan natal ke semua warga.

Salah satunya dilakukanSri Nutrjanah. Ia dan suaminya Harmanto telah melakukan tradisi tersebut sejak tahun 1990-an.

Bingkisan tersebut sebagai tanda syukur dan suka cita bagi mereka di hari kelahiran Yesus Kristus.

Di setiap bingkisan selalu ada roti karena sang suami pembuat roti.

Ia dan suami membuat 20-an bingkisan Natal. Awalnya hanya untuk rumah-rumah yang sering dilewati.

"Isinya selalu seperti ini. Hanya saja rotinya ganti-ganti, misal tahun kemarin roti gulung," kata Sri.

Ia mengatakan tradisi hantaran atau berkat atau selamatan yang kental di masyarakat Jawa.

Sri dan teman-temannya menyebutnya sebagai tradisi atar-atar. Sebagian warga Kulon Progo lain menyebut sebagai antar-antar atau anter-anter dan ada yang menyebutnya kendurian.

"Natalan itu selalu senang. Biar sekarang tetangga ikut merasakan sukacita kita," kata Sri.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Haryanti Puspa Sari, Irsul Panca Aditra, Rahmat Rahman Patty, Hendra Cipto, Ghinan Salman, Riska Farasonalia, Dani Julius Zebua | Editor: Bayu Galih, Khairina, Krisiandi, Dony Aprian, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com