Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Kecelakaan Bus Sriwijaya Bertambah Jadi 28 Orang

Kompas.com - 24/12/2019, 20:56 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PAGARALAM, KOMPAS.com - Korban kecelakaan bus Sriwijaya yang terjadi di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, bertambah menjadi 28 orang.

Dalam proses evakuasi sebelumnya, 27 orang ditemukan tewas. Namun, setelah dilakukan pencarian lebih lanjut, satu orang korban kembali ditemukan dalam keadaan tewas.

Korban tersebut diketahui seorang wanita bernama Raisa yang berumur sekitar 5 atau 6 tahun yang tercatat sebagai warga Palembang.

"Sampai pukul 20.00 WIB, satu korban lagi seorang perempuan ditemukan. Total korban tewas ada 28 orang," kata Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Palembang Benteng Telau, Selasa (24/12/2019).

Baca juga: Cerita Korban Selamat Bus Sriwijaya yang Masuk Jurang, Terseret Arus hingga Teriak Minta Tolong

Benteng mengungkapkan, jumlah penumpang yang berhasil dievakuasi saat ini berjumlah 41 orang, termasuk 13 orang yang berhasil selamat.

Saat ini, proses pencarian oleh tim gabungan dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok pada pukul 07.00 WIB.

"Tidak menutup kemungkinan korban akan betambah. Sementara, proses pencarian kita tutup dan dilanjutkan besok pagi," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, bus tersebut membawa 54 penumpang, termasuk sopir dan kernet yang berangkat dari Bengkulu dengan tujuan ke Palembang.

Sementara, Supriadi pun belum bisa memastikan penyebab kecelakaan itu terjadi.

Baca juga: 14 Penumpang Bus Sriwijaya yang Terjun ke Jurang Belum Ditemukan

 

Namun, hasil keterangan sementara, Fery yang merupakan sopir bus dengan pelat nomor BD 7031 AU itu mengantuk, sehingga kendaraannya jatuh ke jurang.

"Dugaannya mengantuk, karena sopir ini sudah tiga kali hampir tabrakan. Untuk kondisi bus layak atau tidak, Dishub yang akan menyampaikan. Pihak perusahaan juga akan diperiksa, kita koordinasi dengan Polda Bengkulu, karena lokasi perusahaan di sana," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com