Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Macet di Kota Yogyakarta, Ini Antisipasi Polisi

Kompas.com - 24/12/2019, 18:45 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Pada libur Natal dan Tahun Baru jumlah pengguna jalan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta terus meningkat.

Sejumlah antisipasi kemacetan dan parkir mahal disiapkan oleh petugas. 

Kapolda DIY Irjen Pol Asep Suhendar menyampaikan, Selasa (24/12/2019) ini pihaknya melakukan pengecekan pos pengamanan bersama jajaran TNI dan Forkopimda.

Hal ini untuk mengetahui kesiapan personel, peralatan dan kesiapsiagaan hingga potensi kerawanan.

Salah satu yang ditekankan mengurai kemacetan dan meminimalisir kecelakaan lalu lintas.

Baca juga: Exit Tol Layang Cikampek di Karawang Diprediksi Jadi Titik Macet, Ini Alasannya

Polda DIY sudah mempersiapkan strategi khusus antisipasi jika kemacetan terjadi di titik-titik tertentu.

"Antisipasi yang dari luar kota kita siapkan jalur-jalur alternatif mana kala terjadi stuck, yang tidak ingin memasuki wilayah kota kita alihkan jalur antar kota," katanya di Pospam Simpang Teteg Malioboro, Selasa (24/12/2019). 

Untuk kendaraan pribadi, nantinya jika macet, maka akan diarahkan ke jalan yang tak begitu padat.

"Kalau sudah stuck, kita alihkan lagi supaya jangan menumpuk di situ. Penempatan anggota pun sudah kita siapkan di jalur alternatif termasuk rambu-rambu," ucapnya. 

Kota Yogyakarta diprediksi masih menjadi tujuan, seperti Jalan Malioboro. Petugas gabungan juga sudah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan termasuk rumah sakit.

"Semua ada di sini perkuatan polda, polres maupun rekan-rekan TNI dari Dishub, pramuka senkom gabung kami juga dan lain-lain termasuk Dinas Kesehatan di sini kita siapkan ambulan. Sediakan juga rumah sakit rujukan apabila terjadi sesuatu yang emergency," ucapnya.

Baca juga: Pengelola Tol Cipali Tanggapi Basuki Terkait Solusi Macet Tol Japek

Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Armaini mengakui, kepadatan jalan di kota Yogyakarta sudah mengalami peningkatan. Selain kepadatan, juga yang menjadi perhatian adalah harga parkir.

"Parkir sudah kami bicarakan saat koordinasi lintas sektoral. Kami sudah ingatkan juga masalah parkir partikelir, parkir swasta itu mereka (sering) memanfaatkan situasi. Pada prinsipnya boleh saja itu, tapi kami minta mereka transparan dalam mencantumkan harga parkirnya,” katanya.

Dia meminta agar petugas parkir memberikan harga secara jelas, sehingga tidak ada yang dirugikan, karena tarif parkir mahal.

"Nggak bilang-bilang tapi pas keluar (parkir) mobilnya diperas dengan harga yang selangit," ujarnya. 

Selain itu, lanjut Armaini juga diminta tidak menggunakan badan jalan untuk parkir. Badan jalan yang berbuku-buku pada aturannya tidak boleh untuk parkir.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com