KOMPAS.com - Kasus penemuan jasad bayi di ember milik salah satu santri pondok pesantren di Plaosan, Magetan masih dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Polisi yang menangani kasus itu, hingga berita ini ditayangkan belum bisa menyimpulkan penyebab kematian bayi.
Santri yang diduga sebagai ibu bayi tersebut masih menutup diri dan sedang dirawat di rumah sakit karena kondisinya masih lemah.
Berikut fakta selengkapnya:
Sabtu (21/12/2019), AS, salah satu santri pondok pesantren di Kecamatan Plaosan, Magetan hendak membantu mencucikan pakaian milik temannya, AF. Karena saat itu, AF sedang merasa tidak enak badan.
Namun, saat mengambil pakaian kotor di ember itu, alangkah terkejutnya AS ketika melihat baju AF banyak berlumuran darah dan ditemukan jasad bayi.
"Ketika baju terakhir diambil dari dalam ember, saksi melihat bayi laki-laki dengan posisi tengkurap yang diperkirakan sudah meninggal dunia," kata Kasat Reskrim Polres Magetan Sukatni, Minggu (22/12/2019).
Mendapati temuan itu, AS kemudian melaporkannya kepada pengurus pondok pesantren. Dan pengurus pondok akhirnya melaporkan kepada polisi.
Baca juga: Kasus Mayat Bayi Dalam Ember, Siswi Pesantren yang Juga Ibu Bayi Baru 6 Bulan Mondok
Menerima laporan tersebut, polisi langsung mengevakuasi mayat bayi ke RSUD Dr Sayidiman, Magetan untuk dilakukan visum.
“Prosesnya masih permintaan keterangan para saksi dan menunggu hasil visum resmi mayat bayi maupun orangtua kandung yang diduga yang melahirkan,” ucap Sukatni.
Sedangkan AF ibu kandung bayi, sekarang masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit yang sama karena kondisinya masih lemah.
Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Bayi di Ember Pakaian Siswi Pesantren
Polisi mengaku masih kesulitan untuk mendapat keterangan dari ibu bayi, AF.