Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Kasus Penusukan di Belubang Bangka hingga Sebabkan Ratusan Warga Dievakuasi Polisi

Kompas.com - 24/12/2019, 13:17 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sabtu (21/12/2019), Arfan (49) dan Raffi (22), anaknya ditusuk oleh orang yang tak dikenal saat melintas di Desa Kebintik dengan menggunakan motor sekitar pukul 16.00 WIB.

Arfan dan Raffi adalah warga Desa Batu Belubang, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung bekerja di proyek pembangunan di kampungnya di

Akibat penusukan tersebut, Arfan dan Raffi jatuh dari motor dengan luka di bagian perut serta punggung.

Baca juga: Insiden Penusukan di Kampung Nelayan Bangka Tengah, Pendatang Mengungsi Dikawal Aparat Bersenjata Lengkap

Arfan dan Raffi kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat oleh warga sekitar.

Warga menyebut, pelaku penusukan Arfan dan anaknya adalah warga Selapan, Sumatera Selatan yang tinggal di Desa Batu Belubang, Bangka Tengah.

Pelaku emosi karena ditegur olah Arfan saat mengendarai minibus dengan kencang.

Hal tersebut memicu kemarahan warga. Hari itu juga ratusan warga Desa Batu Belubang Bangka Tengah langsung mendatangi kantor desa setempat.

Mereka menuntut agar pelaku ditangkap.

Baca juga: Fakta Bapak dan Anak Ditusuk di Bangka Tengah, Berawal dari Tegur Pengendara Motor

"Saya sudah sampaikan ke Reskrim untuk segera mencari pelaku," kata Kapolres Pangkal Pinang, AKBP Iman Risdiono, saat berada di kantor desa, Sabtu sore.

Bukan hanya mendatangi kantor desa, warga Desa Batu Belubang juga menyisir lokasi kediaman warga Selapan yang tinggal di Desa Batu Belubang.

Untuk meredam kemarahan warga asli, polisi kemudian mengevakuasi warga asal Selapan yang tinggal di Desa Batu Belubang.

Sabtu malam sekitar pukul 20.30 WIB, 140 warga asal Selapan diungsikan ke Mapolres Pangkap Pinang. Sebagian warga yang dievakusi adalah balita.

Evakuasi warga Selapan yang mengontrak di di RT 6 dan RT 8 Desa Batu Belubang menggunakan truk Brimob.

Baca juga: Bapak dan Anak Ditusuk, Ratusan Warga Serbu Kantor Desa di Bangka Tengah

 

Harus meninggalkan Desa Batu Belubang

Warga saat mendatangi kantor Desa Batu Belubang, Bangka Tengah, Sabtu (21/12/2019).KOMPAS.com/HERU DAHNUR Warga saat mendatangi kantor Desa Batu Belubang, Bangka Tengah, Sabtu (21/12/2019).
Kepala Desa Batu Belubang Darsih T Wulandari evakuasi mengatakan kebijakan mengungsikan warga Selapan dilakukan demi memenuhi permintaan warga setempat.

Selama ini banyak warga Selapan yang tinggal di Desa Batu Belubang. Sebagai pendatang, mereka bekerja di penambangan timah konvensional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com